Setengahnya Tidak Pernah Diceritakan


“Tetapi seperti ada tertulis: 'Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia"(1 Korintus 2:9).

Otak kita menerima, menguraikan, mengatur, dan menyediakan informasi kemudian disampaikan kepada lima alat indera kita: Kapasitas sentuhan, rasa, pendengaran, penciuman, dan penglihatan. Kesan yang disampaikan melalui cara ini diproses sebagai pemikiran dalam kategori ukuran, bentuk, warna, berat, kepadatan dan arah. Otak kemudian membandingkan data yang disajikan dengan informasi sebelumnya dan mengatur kesan tersebut sebagai fungsi nyata.

Sebanyak mungkin kita mencoba, kita tidak akan pernah sanggup menginterpretasikan atau memproses data tentang surga. Dengan kapasitas indera manusia tidak akan sanggup merasakan kemuliaan surga. Keilahian tidak dapat dipahami manusia. Kekekalan adalah hal yang tidak mampu dimengerti oleh ciptaan yang terbatas ini. Realitas kita berbeda dengan Allah; Kemampuan Allah yaitu: Mahakuasa, mahahadir mahakompetensi, mahatahu, dan kekal, lebih tinggi dari yang kita dapat ketahui. Alat indera kita, merupakan unsur yang terstruktur dengan tepat di dunia sekarang ini, tidak dapat menguraikan tentang keadaan surga; komputer yang merupakan karya manusia tidak mampu mengetahui lebih jauh lagi.

Hal ini membuat keadaan surga itu lebih indah. Mengetahui bahwa suatu hari nanti akan bersenang-senang di surga “sesuatu yang lebih baik” adalah sangat efektif untuk merangsang kerinduan kita pergi ke sana. Di sana kita akan tinggal di dalam dunia impian yaitu tempat yang kekal; di sana kita akan tinggal seribu tahun dan beribu-ribu tahun, dan menikmati realitas baru dan lebih mulia; di sana, kematian dikalahkan oleh kekekalan dan yang dapat binasa digantikan dengan yang tidak dapat binasa; organ tubuh akan sesuai dengan kemuliaan surga; pikiran kita yang telah dimuliakan akan tetap selamanya bergetar dengan penemuan baru dari kasih dan keheranan yang luar biasa akan “sesuatu yang lebih baik” dan diumumkan secara luas seperti yang terjadi kepada Ratu Syeba sebagai dampak dari kemuliaan Salomo—"setengahnya tidak pernah diceritakan!”

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan