EMPAT RAHASIA UNTUK BERTAHAN
DARI GEMPA EKONOMI
YANG AKAN DATANG (BAGIAN 4)
"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu” (Lukas 6:38).
Saya suka cerita itu! Di situlah dia, memungut ranting di negeri yang sedang dilanda kelaparan dan kekeringan, menyiapkan makan malam terakhir bagi putranya dan dirinya—ketika seorang nabi berjenggot dan keletihan meminta bukan hanya segelas air saja tetapi juga makanan. "Lakukan ini dan makananmu tidak akan kehabisan." Melawan intuisi? Tetapi respons iman sang janda itu tetap mengajarkan kebenaran-jika Anda menjadikan Allah yang utama, Ia akan membuatnya bertahan lama.
Bukankah itu yang Yesus coba katakan kepada kita ketika Ia berjanji, "Berilah dan kamu akan diberi" (Luk. 6:38)? Bagaimanakah mungkin sang janda yang menyerahkan sisa sedikit yang dia miliki bisa menghasilkan lebih dari apa yang ia pernah impikan? Anda mungkin bertanya-tanya mengenai hal yang sama saat menatap tumpukan tagihan di meja Anda.
Bagaimanakah bisa Allah menyediakan apa yang telah direnggut dari saya setelah pengangguran?
Rahasia 4: Ubah keadaan bertahan hidup menjadi keadaan berkembang pesat! Pergilah dan berilah, dan lihat apakah Allahnya Elia dan sang janda itu tidak akan mengubah keadaan bertahan hidup Anda menjadi berkembang pesatjuga? Sesungguhnya, orang—orang paling berbahagia di dunia adalah semua para pemberi, entah itu kaya atau miskin. Riset menunjukkan bahwa memberi itu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda, melawan stres dan depresi, dan menambah pengharapan hidup.
“Karena begitu besar kasih Allah bagi dunia ini sehingga Ia memberi." Kita tampak seperti Allah ketika kita melakukannya. Ketika Anda memberi, Anda menentang rasa takut bahwa Anda tidak akan mendapatkan cukup. Jika Anda benar-benar percaya bahwa Allah memiliki itu semua,dan bahwa Dia adalah sumber dan penyedia bagi Anda, memberi akan menjadi satu hal sederhana .... Menurut Yesus, memberi itu menjaga hati Anda dalam gerakan ke arah Allah dan jauh dari hal-hal materi... hati Anda akan mengikuti arah pemberian Anda" (Ed Gungor, dalam Leadership, Summer 2006, hlm. 36).
Elizabeth Johnston yang berusia empat tahun sedang mempelajari ayat hafalannya, "Allah menyayangi pemberi yang bersukacita." Tetapi ibunya, Madeline, memberitahu saya bahwa kata-katanya agak campur aduk, karena sepanjang minggu itu ia bisa mendengar Beth mengulang—ulang ayat itu kepada boneka-bonekanya: "Allah itu adalah pemberi yang bersukacita." Sungguhlah benar! .
0 komentar :
Post a Comment