Puncak Injil

   "Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitua apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia A1Iah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya_ yaitu para' nabi" (Why. 10: 7).

   Secara berarti, Why. 10:7? adalah satu-satunya ayat dalam kitab Wahyu (selain Why. 14:6) yang secara spesifik mengaku kepada pambritaan lnjil (kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "beritakan" adalah euangeliso, "memberitakan kabar baik"). Dua pasal ini istimawa bagi umat Advent, karena kita menemukan panggilan dan pengutusan kita tergambar di sana.
   Dengan katalain, Allah secara spesifik menugaskan kita, dengan arti tidak ada kelompok yang lain, untuk memasyhurkan“ lnjil yang kekal.

 “Seperti yang kita telah lihat, Injil adalah sama mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Hukum adalah sama. Parjanjian adalah sama. Yesus, Paulus, dan Yakobus semuanya meneguhkan. bahwa lnjil adalah sama seperti yang Abraham yakini (Yoh. 8:56; Rm. 4.13; Yak. 2:21-23). Bebarapa orang memiliki kesulitan dangan pernyataan tegas ini hanya karena mereka mendefinisikan Injil lebih dangkal daripada Kitab Suci. Tetapi, iman penurutan Abraham barasal dari pandangannya yang jauh ke depan kepada pengorbanan Yesus. Kita tidak perlu menjaga kaseimbangan iman dan perbuatan supaya diselamatkan. iman itu Sendiri sudah cukup, tetapi itu tidak boleh hanya iman yang intelek saparti yang Setan juga miliki, bukan juga iman yang sombong yang menuntun janji-janji Allah tanpa manuruti kondisi keselamatan; sabaliknya itu haruslah iman yang berbuat.

    Mengapakah referensi dalam Why. 12:17 dan Why. 14:12 untuk memelihara hukum Allah, menjadi kesaksian dan iman kepada Yesus, adalah penting dalam konteks injil yang kekal?

     Isu yang pasti di akhir zaman adalah: Kepada siapakah kita akan berbakti dan menurut? Allah yang "telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air?“ (Why.14:7). Ataukah kapada tanda binatang? Penurutan kepada hukum Allah (termasuk hari Sabat) melalui iman pada Yesus menandakan mereka tetap setia sampai kasudahan. Agama yang banar menuntut iman dan penurutan.       "Meskipun sering di tengah~tengah celaan dan penganiayaan, kesaksian yang terus-menerus telah dibawakan mengenal kekekalan hukum Allah, dan kewajiban suci atas penciptaan Sabat itu.

    "Kebenaran-kebenaran ini sebagaimana dinyatakan dalam Wahyu 14 sehubungan dangan injil kekal’; akan membadakan gereja Kristus dari dunia ini pada waktu kedatangan-Nya. Karna sebagai akibat dari pekabaran rangkap tiga, diumumkan ‘Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yasus.""—-Ellen G. White, Alfa dan Omega,jld, 8, hlm. 474. 


 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan