DAFTAR NATAL

"Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; disorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuti tidak membongkar serta mencurinya" (Matius 6:20).

  Kadang-kadang umat pilihan bisa seperti kedua saudara muda yang sedang menginap di rumah kakek nenek mereka. Jam tidur kedua anak laki-laki itu berlutut di samping tempat tidurnya untuk melayangkan doa mereka. Anak yang paling muda mulai berdoa dengan nyaring: "Aku berdoa untuk meminta sepeda baru. Aku berdoa untuk nintendo yang baru. Aku berdoa untuk iPod baru." Kakak laki-lakinya menyenggolnya dan berkata: "Mengapa engkau berteriak? Allah itu tidak tuli!" Yang dijawab oleh adiknya, "Memang tidak, tetapi nenek." Sementara kita menghitung hari sampai kepada waktu paling komersial dari semua musim dalam tahun ini, apakah Allah sudah menjadi semacam nenek surgawi yang penuh kebaikan kepada kita? Meninjau kembali perjalanan doa kita tahun ini, mungkinkah musim doa kita berakhir dengan daftar harapan “Natal sepanjang tahun? "Ya, Allah diberkatilah namaMu. Dan terimakasih atas kebaikan—Mu Dan bermurah hatilah kepadaku, karena aku memerlukan". dan... dan.. dalam nama Yesus. Amin." 
  
    Salah satu pelajaran hidup yang berani yang, pernah dipelajari oleh umat manusia adalah perjalanan iman dan agama dilakukan bukan untuk membuat Allah bermurah hati kepada kita, tetapi agar kita bisa belajar agar bermurah hati kepada Dia. Itulah maksud Yesus pada perumpamaan tentang petani kaya yang pada suatu malam merangkak naik ke tempat tidur dan berbicara kepada diri sendiri tentang betapa suksesnya dia! Dan memang demikian dan betapa kayanya dia. Percakapannya di tengah malam. dengan dirinya sendiri dihiasi dengan 13 kata ganti orang pertama. Dan tepat saat ia menghela napas lega untuk tidur, tirai bergetar ringan pada tengah malam itu, desiran angin dingin berhembus ke-dalam ruangan itu, dan di tengah angin dingin sebuah Suara dalam kegelapan: “Kamu bodoh!" Sang petani kaya itupun menderita serangan jantung dan mati., Selesai. Maksud Yesus? “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya dihadapan Allah" (Luk. 12:21).
   
   Dalam semua sejarah bumi, dapatkah Anda memikirkan tahun yang lebih kritis untuk menyerahkan pemberian kita kepada Allah melebihi daftar Natal kita? Suatu hari kelak dalam waktu dekat sedikit yang kita miliki akan tidak bernilai apa pun: Sementara ia berada jauh, rumah John Wesley terbakar hangus. Ketika ia mendengar kabar tentang kehilangan yang berat itu, Wesley menjawab, “Rumah Tuhan terbakar. Kurang satu tanggung jawab bagi saya!

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan