INJIL MENURUT LEMBARAN UANG 20 DOLAR
"Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah. yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?" (Roma 8:33, 34).
Teman penceramah saya yang sudah pensiun Phil Dunham, dalam bukunya Sure Salvation, menceritakan tentang seorang pembicara yang menunjukkan lembaran 2o dolar: "Adakah yang menginginkan ini?" Tangan- tangan naik. Sang pembicara meremas dan menggumpalkan lembaran uang itu. "Masih menginginl<annya?" Tangan—tangan naiklagi. Ia menjatuhkan
uang itu ke lantai, menginjak-injaknya dengan tumitnya. "Sekarang mau?" Tangan—tangan diacungkan. "Anda tahu, sahabatku, apa pun yang saya lakukan dengan uang itu, Anda masih menginginkannya, karena apa yang terjadi dengannya tidak mengurangi nilainya. Begitu juga dengan kita diremas, dijatuhkan, diinjak ke tanah oleh keputusan-keputusan yang kita buat, oleh keadaan-keadaan hidup——kita merasa tak bernilai. Tetapi sungguhnya, apa pun yang telah terjadi atau apa pun yang akan teeijadi, Anda tidak akan pernah kehilangan nilai Anda dalam pandangan Allah. Kotor atau bersih, digumpal atau keadaan rapi, Anda masih berharga bagi Dia." Amin! Kini kita tiba pada cerita terakhir dengan gumpalan di tenggorokan kita. Karena hati siapa yang tidak sakit atas kalimat pahit bahwa karena penyangkalan di hadapan umum yang sangat gegabah kapada Allah di perbatasan Kanaan, mercka berdua tidak akan ikut menyeberang bersama bangsa lsrael—keduanya harus mati di sisi Tanah Perjanjian ini. Hanya karena mereka kehilangan kendali emas dan memukul batu gantinya berkata? Tetapi ingatlah: "batu karang itu ialah Kristus" (1 Kar. 1o:4), yang harus dipukul hanya sekali—pada.permulaan perjalanan mereka - satu simbol tegas tentang Yesus "sekali dan selamanya" terpukul di Kalvari (Yes. 53:4). Untuk memukul-Nya lagi. di hadapan umum memukul—Nya dalam kaadaan merasa pantas untuk marah, tidak hanya manghancurkan kiasan keselamatan tetapi juga menyangkal Pembari Ilahi.itu—"apakah kami harus mangeluarkan air bagimu dan bukit batu ini?" (Bil. 20:10); Dalam kagagalan Musa dan Harun tarsebut, ada dua pelajaran suram bagi umat pilihan: Mereka yang menerima banyak akan banyak dituntut (umat pilihan dan para pemimpin mereka harus ditinggikan ke standar yang tinggi), dan semakin dekat kita menuju Tanah Perjanjian, maka semakin dekat kita harus berjalan bersama Allah (kapercayaan kita kepada Dia harus samakin radikal). Tetapi jangan pernah lupa—bahkan bila Anda sudah kusut, Anda masih berharga di dalam pandangan—Nya. Dan Allah yang akan memiliki perkataan terakhir!
uang itu ke lantai, menginjak-injaknya dengan tumitnya. "Sekarang mau?" Tangan—tangan diacungkan. "Anda tahu, sahabatku, apa pun yang saya lakukan dengan uang itu, Anda masih menginginkannya, karena apa yang terjadi dengannya tidak mengurangi nilainya. Begitu juga dengan kita diremas, dijatuhkan, diinjak ke tanah oleh keputusan-keputusan yang kita buat, oleh keadaan-keadaan hidup——kita merasa tak bernilai. Tetapi sungguhnya, apa pun yang telah terjadi atau apa pun yang akan teeijadi, Anda tidak akan pernah kehilangan nilai Anda dalam pandangan Allah. Kotor atau bersih, digumpal atau keadaan rapi, Anda masih berharga bagi Dia." Amin! Kini kita tiba pada cerita terakhir dengan gumpalan di tenggorokan kita. Karena hati siapa yang tidak sakit atas kalimat pahit bahwa karena penyangkalan di hadapan umum yang sangat gegabah kapada Allah di perbatasan Kanaan, mercka berdua tidak akan ikut menyeberang bersama bangsa lsrael—keduanya harus mati di sisi Tanah Perjanjian ini. Hanya karena mereka kehilangan kendali emas dan memukul batu gantinya berkata? Tetapi ingatlah: "batu karang itu ialah Kristus" (1 Kar. 1o:4), yang harus dipukul hanya sekali—pada.permulaan perjalanan mereka - satu simbol tegas tentang Yesus "sekali dan selamanya" terpukul di Kalvari (Yes. 53:4). Untuk memukul-Nya lagi. di hadapan umum memukul—Nya dalam kaadaan merasa pantas untuk marah, tidak hanya manghancurkan kiasan keselamatan tetapi juga menyangkal Pembari Ilahi.itu—"apakah kami harus mangeluarkan air bagimu dan bukit batu ini?" (Bil. 20:10); Dalam kagagalan Musa dan Harun tarsebut, ada dua pelajaran suram bagi umat pilihan: Mereka yang menerima banyak akan banyak dituntut (umat pilihan dan para pemimpin mereka harus ditinggikan ke standar yang tinggi), dan semakin dekat kita menuju Tanah Perjanjian, maka semakin dekat kita harus berjalan bersama Allah (kapercayaan kita kepada Dia harus samakin radikal). Tetapi jangan pernah lupa—bahkan bila Anda sudah kusut, Anda masih berharga di dalam pandangan—Nya. Dan Allah yang akan memiliki perkataan terakhir!