“Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: Setiap orang yang mau mengilkutAku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.‘Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, Dia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya (Markus 8:34, 35).
Jadi salib apakah ini, yang kata Yesus, harus kita pikul? Beberapa pria menyimpulkan bahwa salib mereka adalah seorang istri mati haid yang mudah marah. Beberapa orang wanita telah memutuskan bahwa salib mereka adalah pernikahan tak nyaman yang tidak bisa mereka lepaskan baik secarahukum maupun secara gereja. Namun pernikahan yang menjadi masam bukanlah salib yang dimaksudkan Yesus. Jadi apakah salib ini? Bagaimana Yesus mengatakannya? "Jika Anda mau mengikut Aku, maka Anda harus menyangkal diri, pikul salib setiap hari, dan ikuti Aku."
Jelas, Anda telah memilihnya—memilih untuk menyangkal diri Anda sendiri, memilih untuk memikul salib Anda sendiri, memilih untuk membawanya tepat di belakang Yesus (seperti Simon dari Sirene). Salib yang Yesus bicarakan bukanlah sesuatu yang kita gumuli. Itu adalah sesuatu yang kita pilih. Yang artinya bisa saja suatu pernikahan tanpa cinta, jika Anda memilihnya demi kesetiaan kepada Yesus dan setia kepada pasangan.Anda kendati dengan sedikit balasan. Itu bisa saja kegagalan profesi, jika pilihan Anda untuk setia kepada Yesus tidak sejalan dengan perintah atau pengharapan atasan Anda di tempat kerja, sehingga Anda dipecat atau diusik dengan harapan Anda akan meninggalkan tempat kerja itu.
Salib Anda bisa saja diskriminasi ras yang telah membuntuti jalan Anda dan mengganggu jiwa Anda, jika Anda memilih untuk merangkul dikriminasi yang "tak benar" itu atau yang dilarang yang Anda derita, demi Yesus. Salib Anda bisa saja penyakit lanjut, jika Anda memilih untuk merangkul krisis fisik sebagai satu kesempatan untuk bersaksi bagi kepercayaan Anda yang tak tergoyahkan kepada Allah di tengah rasa sakit dan kematian yang akan datang.
Tetapi pilihannya haruslah milik Anda, dan pada akhirnya hanyalah pilihan Anda. Terry Wardle mengamati: “Kehidupan orang Kristen membawa berkat yang sangat besar .... Tetapi Yesus tidak pemah sekalipun menyembunyikan fakta bahwa kehidupan Kristen akan banyak meminta dan mahal" (The Transforming Path, hlm. 139). Dalam masyarakat kita yang “sadar tentang hak"-di mana orang-orang mengajukan gugatan untuk memastikan mereka mendapatkan yang pantas—Betlehem dan Kalvari mengingatkan kita bahwa yang pantas adalah salib, sama seperti salib Yesus.