Nyata Seperti Sinar Matahari

    Bacalah Yakobus 5:12. Para komentator bingung mengapa Yakobus tampaknya menciptakan sebuah isu utama tentang bersumpah. Bahkan jika maksudnya adalah melarang semua pemlbicaraan jenis ini,mengapa itu disebut penting "yang terutama" dalam pasal ini atau mungkin dalam keseluruhan suratnya'? Apakah isu ini sebesar itu? Kita perlu mangingat bahwa kita telah melihat sepanjang pelajaran kita dari surat ini: Bahwa Yakobus tidak puas dengan iman yang dangkal atau bentuk keagamaan yang biasa, meskipun gambaran karikatur dirinya yang sering kita dengar Yakobus sepenuhnya berorientasi kepada Injil, sehingga ia menentukan standar begitu tinggi kepada kita untuk kita capai oleh karunia Allah yang mengampuni dan menguatkan. Perkataan kita manunjukkan apa yang ada di "hati kita: "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati" (Mat. 12:34). 
 
  Teologi Yakobus menyatu dengan pikiran, Yesus, yang memerintahkan kita: "Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki—Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar" (Mat. 5:34, 35). Rupanya beberapa orang membuat rambut kepala mereka untuk menjamin ucapan mereka (ayat 36). Tetapi Yesus berkata semua itu adalah jahat: "Jika ya, hendaklah kamu katakan; ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak" (Mat. 5:37). Segala sesuatu adalah milik Allah, termasuk setiap rambut di kepalamu (bahkan jika di beberapa kasus, bukan), Jadi "tidak ada suatu apa pun- yang dapat membuat kita berhak bersumpah, seolah-olah itu milik kita untuk menggenapi kata kita Segala sesuatu yang dilakukan orang-orang Kristen harus. jelas seperti terang matahari. 
 
   Kebenaran berasal dari Allah, penipuan dan segala bentuknya yang sangat banyak, berasal dari Setan."Ellen G. White, Khotbah di Atas Bukit, hlm. 76, 79. Jelaslah, Kristus tidal melarang sumpah yang bersifat yudisial karena Ia sendiri, ketika disumpah oleh lmam Besar, tidak menolak untuk menjawab, bahkan Ia tidak mempersalahkan prosesnya meskipun sejumlah penyimpangan terjadi dalam putusan hakim (Mat. 26:63, 64). Beberapa hal perlu diingat ketika mengatakan kebenaran, pertama dan yang terutama bahwa kita jarang mengetahui semua kébenaran, bahkan tentang diri kita sendiri, jadi kita harus menjadi rendah hati. Kedua, ketika kita mengatakan kebenaran. itu harus disampaikan dengan kasih dan untuk kemajuan rohani mereka yang mendengar 
 
   Bacalah Efesus 4:15, 29 dan Kolose .4:6. Renungkanlah dengan penuh doa ayat-ayat yang penuh kuasa itu. Pikirkanlah betapa hidup Anda akan berbeda (dan lebih baik), melalui kasih karunia Allah, untuk mengikuti dengan ketat nasihat-nasihat ini.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan