“Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada—Ku" (Yohanes 12:32).
Sumpah Hipokrates adalah janji seorang dokter untuk mempraktikkan pengobatan demi memelihara hidup dan melindungi pasien—"dan tidak membahayakan." Dan apakah simbol visual para praktisi seni kesembuhan ini? Seekor ular melilit di sebuah galah. Tetapi karena percakapan diam-diam Yesus di tengah malam dengan Nikodemus, kita mengetahui kisah tentang ular tembaga itu lebih daripada sekadar contoh pengobatan. Allah secara dramatis mengajarkan umat pilihan pada setiap tempat perkemahan mereka di padang gurun bahwa melalui domba korban pengganti, dosa-dosa mereka ditebus dan dengan cuma—cuma diampuni oleh Allah yang mengasihi dan berbelas kasih. Tetapi dengan ular tembaga itu, Allah menambahkan kiasan penting lain bagi karunia penebusan-Nya—penyembuhan.
Karena umat pilihan tidak hanya harus diampuni dosa-dosa mereka-mereka juga harus disembuhkan dari dosa merekai supaya bisa masuk ke Tanah Perjanjian. Racun ular berbisa disuntikkan ke dalam seekor kuda atau sapi agar si hewan itu membentuk satu antibodi terhadap racun ular tadi. Kemudian antibodi itu diambil dari darah itu, dibekukan dan disimpan sampai hari di mana Anda kena gigitan, dan dilarikan ke ruangan- gawat darurat. Anda diselamatkan karena makhluk lain disuntikkan racun yang sama, Dalam bahasa jelas kepada Nikodemus, Yesus mengaitkan ular tembaga Musa dengan diri-Nya yang ditinggikan di atas Kalvari, di mana Ia akan menjadi berdosa.
"Dia yang tidak mengenal dosa" (2 Kor. 5:21), demi penyembuhan umat pendosa ini. "TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian" (Yes. 53:6). Ia disuntikkan dengan dosa-dosa kita, agar "oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh" (ayat 5). Tidak heran kita harus bergegas ke salib-Nya pagi demi pagi! (Saya khawatir karena dengan pekabaran dan gaya hidup yang demikian berbeda dan tak lazim, umat pilihan dapat tertipu ke dalam pemikiran bahwa keselamatan kita didasarkan atas ajaran-ajaran kita yang unik atau penurutan yang radikal. Tetapi Ular Ilahi pada tiang itu menyatakan sebaliknya.
"Jika Anda mau melakukan hanya bagian Anda sendiri dan tunduk di salib Kalvari, maka Anda akan menerima berkat Allah. Allah mengasihi Anda. Ia tidak ingin menarik Anda dekat kepada Dia untuk melukai Anda, oh, tidak; tetapi untuk menghibur Anda, mencurahkan minyak sukacita, menyembuhkan luka yang diakibatkan dosa, membalut apa yang telah dimemarkan oleh Setan... akankah Anda tunduk rendah dikaki salib? Yesus akan menaruh tangan-Nya memeluk Anda, dan menghibur Anda. Akankah Anda melakukan ini tanpa menunda lebih lanjut? (Review and Herald, 4 Maret 1890).