Renungan Pagi 03 Desember 2014
FAKTOR ISAKHAR (BAGIAN 3)
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang” (Yohanes 16:13).
Apakah Anda menyukai faktor Isakhar yakni kemampuan tidak biasa untuk memahani waktu dan mengetahui apa yang harus dilakukan? Berikut tujuh cara sederhana karunia ketajaman dapat menjadi milik Anda.
1.Berdoalah meminta ketajaman.
Baca kembali ayat kita hari ini. Yesus secara spesifik berjanji bahwa Roh Kudus “akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” Mulailah meminta kepada-Nya sekarang.
2.Pelajari firman-Nya.
Tidak ada gunanya mencoba memahami waktu tanpa merenungkan apa yang Allah telah bicarakan tentang zaman ini. Lihat kembali nubuatan-nubuatan lama, benamkanlah diri Anda dalam Kitab Suci. “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mzm. 119:130).
3.Percaya nabi-nabi.
Apakah Anda menyukai faktor Isakhar yakni kemampuan tidak biasa untuk memahani waktu dan mengetahui apa yang harus dilakukan? Berikut tujuh cara sederhana karunia ketajaman dapat menjadi milik Anda.
1.Berdoalah meminta ketajaman.
Baca kembali ayat kita hari ini. Yesus secara spesifik berjanji bahwa Roh Kudus “akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” Mulailah meminta kepada-Nya sekarang.
2.Pelajari firman-Nya.
Tidak ada gunanya mencoba memahami waktu tanpa merenungkan apa yang Allah telah bicarakan tentang zaman ini. Lihat kembali nubuatan-nubuatan lama, benamkanlah diri Anda dalam Kitab Suci. “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mzm. 119:130).
3.Percaya nabi-nabi.
Jauh sebelum Daud, para pemimpin Isakhar mengetahui pentingmya menyelaraskan diri dengan karunia bernubuat Ilahi: “Pada masa peperangan para pemimpin suku Isakhar menyertai Debora” (Hak. 5:15). Dan dia adalah seorang nabiah.
Di masa peperangan, berunding bersama nabi merupakan bagian hikmat yang lebih baik. “Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil” (2 Taw. 20:20). Satu abad silam seorang seperti Debora menulis: “Saat ini masa yang amat penting bagi semua yang hidup. Para penguasa dan negarawan, orang-orang yang menduduki posisi kepercayaan dan kekuasaan , orang-orang pemikir dari semua golongan, member perhatian kepada peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar kita. Mereka sedang menyaksikan hubungan yang tegang dan gelisa di tengah bangsa-bangsa. Mereka sedang mengamati intensitas yang ada pada setiap elemen bumi, dan mereka mengetahui bahwa sesuatu yang besar dan menentukan akan segera terjadi – bahwa dunia berada di ambang krisis yang menakjubkan. Para malaikat kini sedang menahan angin peerangan, yang mungkin tidak akan mereka lepasakan sampai dunia diperigatkan tentang bencana yang akan datang; tetapi badai sedang berkumpul, siap meledak diatas bumi; dan ketika Allah memerintahkan para maliakat-Nya untuk melepaskan angin, maka akan ada semacam adegan pertikaian yang tidak pernah dapat digambarkan pena” Education, hlm.179, 180. Factor Isakhar, berdasar pada kepercayaan pada nabi-nabi Allah, “sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu” (2 Ptr. 1:9).
0 komentar :
Post a Comment