ALLAH SELALU MENGAMBIL PRAKARSA

"Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10).

Hilang!
Ini sebuah kata yang penuh makna, terutama bagi siapa pun yang pernah hilang.

Pernahkah Anda hilang, sesat, kesasar? Saya ingat, sebagai remaja saya pernah hilang ketika melintasi hutan pohon-pohon redwood di California Utara. Mula-mula saya cukup tenang-tenang. Saya tahu bahwa saya berusaha cukup keras dan lama, saya akan menemukan jalan ke luar. Tetapi semakin jauh saya pergi, semakin saya sesat, karena saya tidak lagi melihat sesuatupun yang bahkan tampak biasa. Di saat itulah saya panik.

Hilang bukanlah perasaan yang baik. Tetapi perasaan itu meninggalkan kesan yang dalam sekali. Seseorang yang hilang hanya punya satu tujuan dan harapan, yaitu ke luar dari tempat yang salah.

Waktu membaca Alkitab, kita harus secara cermat memperhatikan arti “hilang.” Kata itu tidak berarti terkutuk atau petaka. Sesungguhnya kata itu berarti berada di tempat yang salah. Orang hilang apabila mereka pergi menjauh dari Allah, waktu mereka memberontak terhadap kehendak-Nya dan memilih jalan mereka sendiri dalam kehidupan.

Beberapa orang yang hilang sama sekali tidak menyadarinya, sebagaimana orang-orang Farisi di zaman Yesus dan jenis orang “kudus” dari semua generasi. Mereka bisa hilang dalam gereja. Tetapi ada jenis lain lagi tahu bahwa secara rohani mereka hilang dan berkeinginan untuk diselamatkan. Meraka adalah Zakheus-Zakheus dunia ini.

Salah satu kebenaran paling penting yang pernah diucapkan Yesus adalah bahwa Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Dan Dia tidak peduli apakah Anda hilang di gereja atau dirumah pelacuran. Dia mempunyai tugas.

Tugas itu tercermin dari satu ujung ke ujung lain di dalam Kitab Suci. Tidak lama setelah kita membaca bahwa Adam dan Hawa sudah berdosa, Allah mencari mereka di dalam taman. Begitu juga dengan kepingan uang dan domba yang hilang di Lukas 15. Keselamatannya tidak pernah merupakan suatu masalah untuk mendekati Allah. Selalu Dialah yang datang mencari kita. Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia mengirim putra satu-satunya ke dunia ini untuk mencari yang hilang. Kasih dan karunia-Nya selalu proaktif. Dia tidak menunggu sampai kita bergerak. Dia mencari kita.

Terima kasih, Bapa, untuk dinamika dan kekayaan kasih karunia-Mu. Terima kasih telah mencari saya. Dan sekarang, saya mohon bantulah saya memegang tangan-Mu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan