KUNCI-KUNCI KERAJAAN

“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 16:19).

Ini sebuah ayat lagi yang merusak sejarah kekristenan. Apakah gerangan yang Yesus janjikan kepada Petrus? Apakah yang dimaksudkan dengan kunci-kunci dan kuasa yang mengikat itu dari gereja?

Kunci adalah kiasan untuk mengizinkan seseorang dapat memasuki pintu. Satu petunjuk kecil untuk mengerti lambang “kunci” muncul di dalam Lukas 11:52, di mana Yesus mengutuk ahli-ahli Taurat sebab mereka sudah menyalahgunakan “kunci pengetahuan” dan dengan demikian merintangi orang “memasuki” kerajaan. Dan di dalam Matius 23:13, Yesus menghardik ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena “mereka menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang-orang dan menolak masuk mereka yang berusaha untuk masuk.” Kita harus rangkai ayat-ayat itu dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 17:3 bahwa mengenal Dia adalah kehidupan kekal.
Dalam pekerjaan mereka, para ahli Taurat dan kaum Farisi telah menyalahgunakan kunci dan merintangi pengetahuan orang tentang Yesus. Petrus, sebaliknya, adalah pembuka jalan. Itulah yang kita temukan dengan tepat dia lakukan dalam Kisah 2 dan 3, di mana dalam khotbah-khotbahnya mengantar banyak orang Yahudi ke dalam kerajaan, dan di dalam Kisah 10, di mana dia membuka pintu bagi kaum non-Yahudi untuk masuk. Peran itu, tentu saja, tidak terbatas pada Petrus saja. Semua murid sejati akan menyatakan kunci utama: Bahwa Yesus adalah Allah. Dalam Matius 28:18-20, Yesus memerintahkan semua murid untuk membawa pekabaran-Nya sampai ke ujung dunia melalui penggunaan kunci supaya banyak orang dapat mengenal-Nya dan dibaptis.

Berkat Petrus juga termasuk penyatuan dan melepaskan, sebuah tanggung-jawab yang diberikan kepada semua murid dalam Matius 18:18. Sebagian besar terjemahan menarik kesimpulan bahwa apapun yang ditentukan gereja akan disetujui dan diresmikan di surga. Tetapi bukan itu yang dikatakan Yesus. Penentuan waktu dalam kata kerja Yunani menjelaskan semuanya, bahwa gereja di bumi akan melaksanakan keputusan-keputusan surga, dan bukan surga yang mengonfirmasikan keputusan-keputusan gereja.

Dengan Matius 16:16 dan pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Allah, kita sudah tiba di suatu titik balik dalam kisah Injil. Para murid akhirnya tahu siapa Yesus tetapi apakah ada artinya. Apakah itu akan memberi kita pemikiran mengenai apa yang harus kita ikuti sementara kita memalingkan mata kita kepada Yesus waktu Dia bergerak menuju kayu salib.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan