Dia Bersinar dalam Semua Keadilan

"Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita; yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat  dan berkata kepada Sion: Alahmu itu Raja" (Yesaya 52:7).

       Hal ini benar-benar menyedihkan jika Anda berhenti dan berpikir tentang hal itu, atau jika Anda membaca dengan teliti berita dunia. Jika di awal hama tidak merusak tanaman tomat yang indah di kebun Anda, maka penyakit busuk daun akan terjadi kemudian. Orang yang dicintai dan teman-teman mati sebelum waktunya karena kanker bahkan anak yang masih muda. Sumur minyak relak lalu membentuk lubang besar, cairan hitam minyak mentah pun tumpah dan tampaknya tak seorang pun tahu bagaimana menghentikannya. bunga mawar yang indah memiliki duri tajam yang jahat. Dan seolah-olah untuk menambahkan perusakan, gempa raksasa meruntuhkan rumah-rumah dan bangunan bisnis, membunuh dan melukai jutaan orang. Di tempat yang jauh, tsunami mengejutkan wisatawan demikian juga warga, menyapu bersih semuanya. Tambahkanlah ke skenario yang kacau ini perang, kelaparan, ketidak stabilan politik dan Anda memiliki cukup alasan menjadi depresi. Tidak ada keraguan tentang hal itu. Kabar di dunia kita yang sakit dosa adalah menyedihkan. Ini bukan gambaran yang menyenangkan.
         Bukan seperti melempar koin menunggu nasib, tetapi marilah kita aktif mencari yang baik dan yang indah. Meskipun Dosa meliputi dan merusak dunia dengan mengerikan, namun dunia kita masih dipenuhi keindahan yang menakjubkan, sebagai bukti kekuatan kreatif dan keagungan Allah. Jadi kita masih bisa menemukan seluruh pulau surga, air terjun menjulang megah, pantai yang permai, jalan hutan yang tenang, terumbu karang yang berwarna-warni, danau yang bening dan indah, matahari terbenam di gurun, hamparan laut yang luas, sungai mengalir tenang, pemandangan pegunungan, taman di pinggit danau, dan selngainya. Bila ingin mencari "semua yang adil," maka hitunglah hal-hal itu. 
       Bagaimanapun juga semua keindahan ini, akan memberikan gambaran kepada pernyataan kasih Kristus di kayu salib. Penderitaan Kristus secara fisik di kayu salib tidak berarti apa-apa dibandingkan rasa sakit-Nya terpisah dari Bapa-Nya. “Allahku, Allahku, mengapakah Engkau meninggalkan Aku?" (Matius 27:46). Tidak dapat dipertanyakan, di salib Kristus mengalami yang Terburuk yang dapat ditanggung dunia kita yang sakit dosa ini. Tidak ada lagi berita yang lebih menyedihkan. Tapi di balik kematian dan kebangkitan-Nya, berubah menjadi berita yang paling indah. Kabar baiknya adalah bahwa Kristus mengalahkan si jahat. Kristus sangat mengasihi saya dan Dia membayar harga tertinggi untuk dosa saya sehingga saya dapat memiliki hidup. Allahku, Juruselamatku Dialah yang terindah dari semuanya. 
   Secara sederhana, saya tidak mengerti semua kejahatan yang saya lihat di dunia ini, Tuhan, tetapi saya percaya bahwa suatu hari nanti kabut akan terangkat, keharmonisan yang abadi akan muncul, dan semua penyakit akan diselesaikan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan