Pelayan di Bait Allah

"Kata Yesus kepada mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka'" (Yohanes 8:34-36).

Hati saya hancur ketika melihat mereka atau membaca tentang mereka. Tampaknya setiap negara memilikinya dalam satu bentuk atau bentuk lain. Di India, di mana sistem kasta begitu kompleks dan sangat terorganisasi, mereka disebut Dalit atau "tak tersentuh," sementara di Jepang mereka adalah Burakumin. Pulau Okinawa memiliki Ryukyuans, Bali memiliki Sudra, dan Sri Lanka memiliki Kinnaraya, Rodiya, dan Demala Gattara, tergantung pada bagian mana negara yang Anda kunjungi-tapi semuanya adalah orang buangan. Banyak negara di Afrika memiliki sistem kasta pada tingkat terendah ditempati oleh Osus di Nigeria, Jonow di beberapa negara Afrika Barat, Jaam di Senegal, Hutu di Rwanda, Watta di Etiopia, dan Madhiban di Somalia.

Daftar ini mencakup budak dari berbagai jenis di setiap negara di dunia. Menurut Anti Perbudakan Internasional, sebuah organisasi LSM internasional dan Lobi menentang perbudakan selama hampir dua abad, budak mencakup orang-orang yang dijual seperti barang, dipaksa bekerja tanpa gaji, dan benar-benar disebut pekerja belas kasihan. Meskipun sebagian besar negara di dunia telah melarang perbudakan, namun perbudakan masih ada dalam setiap yurisdiksi pada berbagai bentuk seperti pekerja anak, buruh terikat yang bekerja untuk melunasi pinjaman; pernikahan dini dan dipaksa, perdagangan pria, wanita, dan anak-anak , dan perbudakan oleh karena keturunan, sebutkan beberapa yang lainnya. Beberapa memperkirakan perbudakan sekitar 12-27 juta di seluruh dunia, mungkin perbudakan terbesar yang pernah ada, meskipun mungkin persentase terkecil dari populasi dunia.

Ketika orang Israel menaklukkan Kanaan, orang-orang Gibeon membuat sebuah drama rumit lengkap dengan alat peraga yang terdiri dari pakaian dan sandal usang dan ditambal, kantong kulit bocor, dan roti basi. Untuk orang Gibeon, itu adalah tindakan antara hidup atau mati, sehingga mereka memainkan peran mereka dengan sempurna, membawa seorang yang berpuasa kepada Yosua. Yo-sua seharusnya berkonsultasi dengan Tuhan, namun ia tidak melakukannya lalu tertipu menandatangani perjanjian. Ketika kebenaran muncul (seperti yang se- -j lalu terjadi), orang Gibeon ditugaskan sebagai penebang dan pembawa air untuk rumah Allah. Yang terendah daripada kasta rendah di masyarakat Kanaan, -dikhususkan untuk melayani (nethinim) orang Lewi dalam merawat Bait Allah, mereka sebenarnya adalah budak. Sekarang, bukankah Yesus datang untuk membebaskan orang-orang ini?

Tuhan, selama hidup-Mu di bumi, Engkau memperlakukan masyarakat terbuang dengan cinta dan kelembutan. Ajarkanlah hati saya yang rusak untuk menanggapi penderitaan manusia seperti yang Engkau tunjukkan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan