Pendalaman; "Tidak cukup hanya mengaku percaya kepada Kristus dan nama kita terdaftar dalam keanggotaan jemaat. Apa pun keahlian kita, itu tidak berarti apa-apa kecuali Kristus dinyatakan dalam perbuatan yang benar."--Ellen G. White, Membina Kehidupan Abadi, hlm. 242. 
    "Penipuan terbesar dari pada pikiran manusia pada zaman Kristus ialah hanya oleh menyetujui kebenaran yang mereka anggap sebagai kebenaran. Di dalam semua pengalaman manusia satu pengetahuan teoritis saja tidak cukup untuk menyelamatkanjiwa... Pasal-pasal yang tergelap dalam sejarah dibebani dengan catatan perbuatan-perbuatan kejahatan yang dilakukan, oleh orang-orang beragama yang sangat fanatik .... Bahaya yang sama masih tetap ada. Banyak orang yang hanya mengambil nama Kristen saja, hanya karena mereka setuju kepada rukun agama tertentu saja. Tetapi mereka tidak mempraktiakkan kebenaran itu di dalam kehidupan". Manusia dapat saja mengaku percaya akan kebenaran; tetapi jika hal itu tidak menjadikan mereka tulus. manis budi., sabar, menahan nafsu, memikirkan hal semawi, itu akan menjadi kutuk bagi yang mengaku memilikinya, dan melalui pengaruh mereka itulah mendatangkan kutuk kepada dunia ini."
     "Kebenaran yang diajarkan oleh Kristus adalah kecocokan hati dan kehidupan untuk menyatakan kehendak Allah."--Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6. hlm. 329. Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
 
l. Diskusikanlah bagaimana keputusan—keputusan kita berdampak bagi orang lain, baik untuk yang baik atau yang jahat. Mengapa ini merupakan sebuah fakta yang tak dapat dihindarkan dari kehidupan? Hingga sekarang ini dampak pilihan Adam dan Hawa dirasakan dalam hidup kita masing-masing. Mungkin bisa menjadi godaan untuk mencoba mengukur jumlah yang baik atau buruk yang keputusan kita bisa timbulkan, namun itu berisiko, sebab seringkali kita tidak mengetahui dampak pilihan—pilihan kita. Maka, dalam terang Allah dan hukum-Nya, mengapakah kita harus memilih. untuk melakukan apa yang benar, terlepas dari yang kita takutkan akan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin ada?

2. Amsal membuat perbedaan yang tajam antara orang benar dan orang bodoh, dan melalui ayat—ayat ini kita belajar tentang apa yang benar dan yang salah. Namun, mengapakah kita harus sangat berhati-hati tentang siapa yang kita nilai sebagai orang bodoh? Di sisi yang lain, seberapa seringkah kita telah ditipu oleh orang-orang yang dulu kita pikir orang benar?
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan