Ancaman Kematian

   Kebanyakan orang tidak berpikir pada kematian ketika mereka berdosa mereka memiliki hal-hal lain di pikiran mereka, biasanya kepuasan sesaat dan kesenangan yang mereka peroleh dari dosa mereka. Salah satu di antaranya juga " tidak menolong, bahwa budaya populer sering memuji perzinaan dan pelanggaran-pelanggaran lainnya. Sebaliknya, kitab Amsal menempatkan dosa dalam perspektif yang sesungguhnya, sebuah pandangan yang digemakan bertahun-tahun kemudian oleh Paulus: "Upah dosa adalah maut" (Roma 6:23). 
Bacalah Amsal 7:22, 23. Apakah yang membuat pezina rentan terhadap ancaman kematian?

   Orang yang pergi “mengikuti dia" digambarkan sebagai seorang yang kehilangan kepribadian dan kemauan. Ia tidak lagi berpikir. Kata segera menunjukkan bahwa Ia tidak memberikan kepada dirinya waktu untuk banyak.. pertimbangan. Ia dibandingkan kepada seekor lembu yang “pergi ke rumah pembantaian," kepada seorang bodoh yang “terbelenggu untuk dihukum," dan kepada seekor burung yang "dengan cepat menuju perangkap." Tak satu pun di antara mereka menyadari bahwa nyawa mereka terancam. 
Bacalah Amsal 7:26, 27. Apakah yang membuat wanita tidak bermoral itu mematikan? 
    Ada kemungkinan bahwa wanita di sini menggambarkan lebih dari "sekadar" pezina. Faktanya, ia mewakili nilai-nilai yang bertentangan dengan hikmat. Salomo menggunakan gambaran ini untuk mengamarkan muridnya terhadap segala bentuk kejahatan. Risikonya sangat besar, karena wanita ini bukan hanya melukai; ia membunuh, dan kekuatannya adalah di mana ia telah membunuh bahkan pria-pria yang kuat. Dengan kata lain, orang lain sebelum Anda, lebih kuat daripada Anda, belum mampu bertahan di tangannya. 
     Bahasa universal dari ayat ini jelas menunjukkan bahwa penulis Alkitab sedang berbicara tentang manusia secara umum. (Kata Ibrani sheol di ayat tersebut tidak ada kaitannya dengan "neraka," seperti yang biasa dipikirkan; itu menunjuk kepada tempat di mana orang mati sekarang berada, yaitu kuburan). Pada akhirnya, Intinya adalah bahwa dosa, entah perzinaan atau sesuatu yang lainnya, menuntun kepada pembinasaan, kebalikan dari kehidupan kekal yang Allah ingin semua kita miliki melalui Yesus Kristus. ‘ Tidak heran, sebagaimana disampaikan dalam pendahuluan hari Sabtu, bahasanya begitu kuat, kita berhadapan, secara harfiah, dengan persoalan hidup dan mati. 
   Pikirkan beberapa orang “kuat” yang telah jatuh dalam hal yang besar. Mengapakah ini seharusnya membuat Anda gemetar terhadap diri Anda sendiri? Apakah satu-satunya perlindungan Anda?

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan