Pendalaman: “Penguasa alam semesta tidaklah sendirian dalam, mengerjakan kebajikan-Nya. Ia mempunyai seorang pembantu-seorang yang bekerja sama yang dapat menghargai akan maksud-maksud-Nya, dan dapat ikut menikmati kesukaan-Nya dalam memberikan kebahagiaan kepada makhluk ciptaan. 'Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah' dan Firman itu adalah Allah} Yohanes 1:l, 2. Kristus, Firman itu, Anak Allah yang tunggal; adalah satu dengan Bapa yang kekal satu dalam sifat, dalam tabiat, dalam tujuan-satu-satunya Pribadi yang dapat turut serta dalam musyawarah serta maksud-maksud Allah .... Dan Anak Allah itu menyatakan tentang diri-Nya: 'Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan—Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purba kala aku dibentuk .... Ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya.' Amsal 8:22—30.-Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. l. hlm. 22.
Pertanyaan—pertanyaan untuk Didiskusikan;
l. Mengapakah memercayai catatan Penciptaan dalam kitab Kejadian adalah dasar hikmat Alkitabiah? Mengapakah teori evolusi bertentangan dengan Alkitab dalam segala hal?
2. Dalamilah lebih lanjut gagasan bahwa hikmat yang benar adalah sesuatu yang kita tidak dapat hasilkan dari diri kita sendiri tetapi itu harus dinyatakan kepada kita. Apakah contoh-contoh kebenaran penting yang kita tidak akan pernah tahu kecuali mereka dinyatakan kepada kita melalui ilham llahi? Sebagai contoh, bagaimanakah kita bisa mengetahui tentang kematian Kristus di kayu salib dan apa yang hal itu tawarkan jika tidak dinyatakan? Bagaimanakah dengan Sabat hari ketujuh atau kedatangan kedua kali?
3. Bagaimanakah pekerjaan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Kejadian 1, menyaksikan fakta bahwa yang baik tidak dapat di campur dengan yang jahat? Apakah implikasi yang dimiliki jawaban Anda untuk pemikiran bahwa seseorang, misalnya. dapat menggabungkan pandangan dunia evolusi ke dalam kisah penciptaan di dalam buku Kejadian?
4. Bagaimanakah sukacita Allah akan penciptaan menolong kita memahami bagaimana kita bisa memiliki pengalaman hari Sabat yang lebih dalam dan kaya?