Lindungi Pekerjaanmu
Bacalah Amsal 6:6-8. Apakah yang kita bisa pelajari dari semut?
Bukan hanya semut yang sungguh bekerja keras (bahkan lebih keras daripada manusia jika seseorang membandingkan beban yang mereka sanggup bawa kepada beban yang manusia dapat bawa dalam perbandingan bobot masing—masing), tetapi semut bekerja secara mandiri dan tidak perlu diawasi. Alasan utama untuk kerja keras semut adalah masa mendatang. Semut "mengantisipasi" masa kesukaran (musim dingin) dan menyiapkan diri untuk itu.
Jadi, semut mengajarkan kita hikmat untuk memikirkan masa mendatang ketika membuat rencana atau terlibat dalam sebuah aktivitas "Ini adalah sebuah pertanyaan yang menuntut pertimbangan setiap orangtua, setiap guru, setiap murid, setiap manusia, tua dan muda. Tidak ada bagan usaha atau rencana kehidupan yang bisa menjadi sehat atau utuh yang hanya mencakup tahun-tahun singkat kehidupan sekarang dan tidak membuat parsediaan untuk masa depan yang tak berkesudahan.”——Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 132.
Bacalah Amsal 6:9-11. Apakah yang kita bisa pelajari dari pemalas?
Adalah si pemalas yang memiliki sesuatu untuk dipelajari dari semut, bukan sebaliknya: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak" (Ams. 6:6). Sementara semut di tempat kerja, pemalas tidur. Sementara semut produktif di musim panen, pemalas terus melipat kedua tangan mereka, sebuah simbol kemalasan. Semut melampaui dirinya sendiri oleh membawa beban yang lebih berat daripada dirinya sendiri dan bersedia bagi masa mendatang;-pemalas hidup di masa sekarang dan hanya sibuk dengan diri mereka sendiri.
Meskipun kelambanan dan kemalasan dikutuk di sini, kita juga harus mengingat bahwa hidup lebih daripada sekadar bekerja dan mendapatkan uang. Bagaimanakah hari Sabat, separti yang disajikan dalam konteks hari-hari bekerja, menolong kita menemukan keseimbangan yang sepatutnya ini?