Pendalaman: Bacalah buku Ellen G. White, "Harta Terpendam," hlm. 72-82. dalam Membina Kehidupan abadi; "Satu Berkat dalam Rumah Tangga." hlm. 331. dalam Amanat Kepada Orang Muda; "Mempe1ajari Tubuh dan Kesehatan Jasmani," hlm.l79—184, dalam Membina Pendidikan Sejati; Komentar Ellen G. White. hlm. 1156, dalam The SDA Bible Commentarry, jld 3. 

"Orang muda perlu mengerti kehenaran yang mendalam, mendasari sebutan Alkitab bahwa bersama Allah adalah mata air kehidupan Mazmur 36:9. Bukan hanya sumber dari segala sesuatu. Tetapi Dia adalah kehidupan hagi segala yang hidup. Hidup-Nyalah yang kita terima di dalam sinar matahari. di dalam udara yang bersih dan segar. di dalam makanan yang membangun tubuh kita dan mempertahankan kekuatan kita. Karena hidup-Nyalah kita ada, jam demi jam, waktu demi waktu, Hanya karena dirusak oleh dosa. scbenarnya semua pemberian-Nya memelihara kehidupan, kesehatan dan kegembiraan. Ellen G. White. Membina Pendidikan Sejati, hlm. 181,182 

"Banyak yang heranggapan bahwa pengabdian kepada Allah merugikan kesehatan dan kehahagiaan dalam kehidupan hubungan sosial. Tetapi bagi mereka yang berjalan dalam jalan hikmat dan kekudusan akan menemukan bahwa kesalehan itu berguna untuk segala hal, mengandung janji kehidupan yang sekarang, dan yang akan datang Mereka hidup untuk menikmati kesenangan hidup yang nyata."- Ellen G. White Comments, The SDA Bible  Commentary, Jld. 3, hlm. 1156. 

Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan: 

l. Apakah perbedaan antara hikmat dan pengetahuan? Bagaimanakah seseorang bisa memiliki banyak pengetahuan dan bukan hikmat? Bagaimanapun, siapakah yang tidak mengenal secara pribadi, atau paling tidak mengenal tentang, beberapa orang yang sangat berpengetahuan kelihatannya tetapi tidak memiliki hikmat?

2. Dalamilah lagi pemikiran “takut akan TUHAN." Jika “di dalam kasih tidak ada ketakutan” (l Yoh. 4.18), bagaimanakah kita bisa takut akan Tuhan dan tetap mengasihi-Nya? Bagaimanakah kita menyatukan ketegangan antara keadilan dan kasih dalam “takut akan TUHAN"? 

3. Mengapakah menjadi "berhikmat dalam pandangan sendiri" merupakan kondisi yang berbahaya untuk dimiliki, khususnya ketika kita mempertimbangkan betapa jahatnya hati manusia, dan betapa mudahnya bagi kita untuk merasionalisasikan apa saja perilaku yang kita inginkan? Pikirkanlah mereka yang telah merasionalisasikan perilaku yang terburuk. Bagaimanakah kita bisa memastikan bahwa kita tidak melakukan hal yang sama
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan