Upah Orang Benar

      Sebagaimana telah kita lihat dalam kitab Amsal, begitu banyak perintah dan pengajaran yang diberitakan telah disajikan denganmembandingkan dua kelompok manusia. "Orang yang berhikmat melakukan ini, dan yang bodoh melakukan itu." "Orang saleh melakukan itu, dan orangjahat melakukan ini." Tentu saja, dalam kenyataannya, sering ada sedikit hikmat dan kebodohan dalam diri kita semua.
     Dengan pengecualian Yesus, kita semua adalah orang berdosa, kita semua "telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Untungnya, kita memiliki janji indah yang muncul di ayat selanjutnya" yaitu meskipun kita adalah orang-orang berdosa, oleh iman kita dapat "oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus" (Roma 3:24).Pada akhimya, semua manusia akan berada di salah satu dari dua kubu: Orang-orang yang akan diselamatkan atau hilang. 

Bacalah Yohanes 3-16.  Apakah drua pilihan yang semua manusia hadapi?

Bacalah Amsal 13. Bagaimanakah pasal ini membandingkan pengalaman dan nasib orang benar dengan orang jahat? 

      Orang berhikmat disamakan dengan pelita abadi. sementara orang jahat  disamakan dengan lampu yang akan padam (Ams. l3:9).       Orang berhikmat akan menikmati buah—buah yang baik dari pekerjaannya, sedangkan orang berdosa akan menuai kejahatan (ayat 2, 25). Melalui anak—anak mereka (Ams. 13:22), orang berhikmat memiliki masa depan bahkan di luar kemampuan mereka: sebaliknya, orang jahat akan meninggalkan kekayaan mereka kepada orang asing, bahkan kepada orang benar (Ams. 13:22).  Intinya adalah bahwa kehidupan iman dan penurutan kepada Tuhan adalah lebih baik daripada hidup tidak nnenurut dan kebodohan. 
     Mengesampingkan isu besar dari janji kehidupan kekal, apakah beberapa keuntungan yang langsung, hari demi hari, Anda telah alami oIeh menghidupkan kehidupan iman dalam Kristus?
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan