Penawar Kemarahan
"Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia barkata kepada Natan : 'Demi TUHAN yang Hidup : orang yang melakukan itu harus dihukum mati'" (2 Samuel 12:5).
Kapankah terakhir kali Anda benar-benar marah? Apakah Anda sampai meninju dinding atau mungkin wajah seseorang? Apakah Anda, seperti yang dilakukan oleh Raja Daud, ingin membunuh seseorang? Saya ingat, saat begitu marah kepada adik saya dan saya melempar batu kepadanya. Beruntung, dia menghindar. Suatu kali saya melemparkan bantal dan secara tidak sangaja saya menghantamkan siku ke tepi pintu yang terbuka.
Kejadian ini memukul tulang (saraf ulnaris) saya begitu keras sehingga masih perih hingga sekarang setelah beberapa tahun kemudian, Setiap kali saya merasakan siku yang sensitif itu, ini mengingatkan saya untuk tetap tenang dan relaks. Bagaimanakah jika Anda telah menghabiskan banyak waktu dalam tugas penting di sekolah? Anda melakukan pekerjaan sebaik mungkin.
Dengan bangga Anda meletakan karya besar di meja guru pada hari sebelum esai itu jatuh tempo, Anda yakin bahwa Anda memilik nilai A. Beberapa hari kemudian kertas Anda kembali dan tahu bahwa itu telah- diperiksa oleh "sesama siswa. Sebuah · huruf F (gagal) besar menghiasi kertas Anda. Tertuiis di bagian atas dengan huruf besar warna merah terang yang menegaskan, “Ini adalah salah satu esai terburuk yang pernah saya baca.” Apakah Anda terasa sangat terluka... dan marah?
Hal inilah yang terjadi kepada 700 mahasiswa yang tidak tahu bahwa mereka adalah subyek penelitian tentang kemarahan. Para peneliti mengatakan, separuh siswa melampiaskan kemarahan mereka kepada karung tinju dan setengah lainnya mengalihkan diri dengan membaca berita atau mendengarkan musik. Kemudian mahasiswa yang marah itu mendapat kesempatan untuk berbicara dengan “mahasiswa” yang diduga melakukan pemeriksaan kertas jawaban ujian.
Hal inilah yang terjadi kepada 700 mahasiswa yang tidak tahu bahwa mereka adalah subyek penelitian tentang kemarahan. Para peneliti mengatakan, separuh siswa melampiaskan kemarahan mereka kepada karung tinju dan setengah lainnya mengalihkan diri dengan membaca berita atau mendengarkan musik. Kemudian mahasiswa yang marah itu mendapat kesempatan untuk berbicara dengan “mahasiswa” yang diduga melakukan pemeriksaan kertas jawaban ujian.
Mereka yang memukul karung tinju lebih cenderung berteriak dan mengucapkan kata-kata amarah daripada mereka yang dengan diam-diam membaca atau mendengarkan musik. Banyak hal yang akan terjadi bagi Anda pada hari ini yang akan membangkitkan kemarahan Anda. Hidup ini tidak adil.
Orang paling bijaksana yang pernah hidup mengatakan bahwa jawaban yang lembut meredakan amarah, tapi kata-kata kasar membangkitkan kemarahan. Penangkal amarah yang efektif bukan hanya Alkitab, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hal itu dapat berhasil. Jadi bersantailah untuk sementara waktu, berikanlah jawaban yang lembut, dan rasakanlah kemarahan itu akan mencair.
Yesus yang lembut, letakkanlah jawaban lembut ke dalam mulut saya hari ini, Saya tidak bisa melakukannya sendiri.
Yesus yang lembut, letakkanlah jawaban lembut ke dalam mulut saya hari ini, Saya tidak bisa melakukannya sendiri.