Mur

“Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya (Markus 15:23).

Tlumbuhan yang hidup di daerah panas yang kering dikenal sebagai xenr phytes. ("Xero“ = kering, "phyte“= tanaman). Bertahan dengan sangat sedikit air, xerophytes memiliki beberapa pola untuk beradaptasi, termasuk daun kecil, berwarna terang, berbulu atau berlilin yang sering gugur untuk menghindari kehilangan air, sistem akar yang dikembangkan dengan baik untuk menambang air yang dalam di tanah berbatu, batang yang berair menyimpan sedikit air yang ada, baju zirah dalam bentuk berduri untuk mencegah hewan memakannya, dan akhirnya berbagai bahan kimia ampuh membuat tumbuhan ini memiliki rasa yang buruk.

Jadi jika saya membawa Anda ke semenanjung Arabia yang gersang atau hanya menyeberangi Laut Merah ke Somalia atau semak belukar gurun dataran rendah dekat Etiopia, maka kita tidak akan terkejut menemukan pohon pendek yang kerdil, berduri yang keluar dari bebatuan dengan lapisan tanah yang tipis. Secara teknis, pohon yang kami cari ditempatkan dalam genus commiphora. Pohon commiphora memiliki batang yang pendek, besar, berair dan bersisik, kulit tipis yang sangat baik menyimpan air. Ketika pohon ini tidak memiliki daun, pohon sangat kecil dan ditutupi dengan sisik lilin padat yang cocok untuk me- I ngurangi aliran angin di stomata dan penguapan air dari permukaan daun. Dan pohon sangat berduri. Selama berabad-abad, orang-orang yang tinggal di daerah sekitatnya mengambil keuntungan dengan cara mereka memotong kulit pohon, cairan getah yang wangi, bening, dan kental yang keluar di permukaan. Ketika getah mengering dan mengeras akan menjadi gumpalan kecil yang tidak ber-bentuk dengan aroma rempah yang menyenangkan. Manusia memberikan harga yang mahal bagi getah pohon commiphora myrrha dan spesies yang berhubungan dengan pembuatan dupa, produk pembalseman, parfum, dan obat-obatan. Mur bisa lebih mahal daripada emas dengan berat yang sama. Tuhan memberikan resep untuk minyak urapan kudus, di dalamnya termasuk mur (Kel. 30:23).

Berada di gurun dengan kehidupan yang menderita, menghasilkan produk commiphora myrrha berharga ini sebagai pengawet, parfum aromatik untuk kekasih, dupa, atau bahan penting dalam minyak urapan. Ini memberi saya harapan ketika saya melalui malam yang gelap dengan penderitaan pribadi. Ketika hidup terasa keriput dan kering, maka tidak ada artinya, atau ketika saya disayat dan dipotong oleh kritikus, maka saya berpikir tentang pohon mur dan mengingtf keindahan yang dipancarkan dalam kesulitannya. Allah itu yang membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Tuhan, saya serahkan hidup saya ke dalam pemeliharaan dan penjagaan-Mu. menyadari campur tangan-Mu adalah keindahan terbesar bagi penderitaan terbesar saya. Jadilah kehendak-Mu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan