Membran Plasma

“Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya yang benar Allah dan Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).

Bayangkan rumah tanpa dinding atau kuda tanpa kulitnya. Bisakah Anda hidup tanpa kulit Anda? Bisakah sebotol air ada tanpa wadah, atau paket tanpa kotak atau tas? Sekarang ini Anda harusnya berkata, ‘Apakah Anda sudah gila?” Jawabannya adalah tidak, saya hanya berpikir tentang pentingnya pembatas yang menjaga bagian dalam tetap di dalam dan bagian luar tetap di luar. Di setiap kasus, pembatas tersebut menandai batas-batas penting, memisahkan dalam dari luar, mencegah beberapa hal lewat sementara memungkinkan hal lain untuk menyeberang. Dalam kehidupan kita sering menggunakan batas seperti brankas bank, pagar, dinding, partisi, laci, tas ransel, dan bungkus roti, semuanya yang baik. Anda bisa mendapatkan idenya sekarang. Wadah, kemasan, dan partisi, semuanya sangat penting.

Jadi mengapa membran sel tipis (dikenal juga sebagai membran plasma) mendapatkan begitu sedikit rasa hormat atau penghargaan karena struktur dan fungsinya yang begitu penting? Ketika sesuatu masuk untuk mengganggu, banyak yang menganggap membran sel hanya sederhana yang membuat hal-hal baik di dalam dan hal-bal buruk di luar. Okey, itu dia. Tapi masih banyak lagi. Struktur membran relatif sederhana, terdiri dua lapisan fosfolipid dengan kumpulan berbagai protein yang tertanam atau mengambang dalam matriks fosfolipid bersama beberapa lemak dan protein yang dihiasi glikoprotein tambahan, glikolipid, dan molekul sel adhesi. Apakah sederhana? Dan bagian komponennya sangat dinamis dalam gerak molekul konstan. Kita bertanya-tanya, mengapa hal itu tidak tercerai-berai atau hancur berantakan. Dalam kandungan air yang normal, bersama pompa yang menggerakkan pasokan energi fungsi sel, maka “kesetiaan bekerja” membran plasma benar-benar cukup baik. Hal yang penting adalah tanpa fungsi membran sel, maka tidak ada pekerjaan yang akan dilakukan atau energi yang diproses, sehingga tidak ada fotosintesis atau respirasi selular—tidak ada kehidupan. Kehidupan, seperti yang kita tahu, itu bergantung pada “kesetiaan bekerja” sederhana ini.

Sementara sel darah merah mamalia dewasa bertahan dengan baik selama tiga atau empat bulan tanpa inti, namun mitokondria, ribosom, golgi tubuh, atau retikulum endoplasma, semuanya tidak akan bertahan satu detik pun tanpa membran plasma mereka.

Dalam dunia rohani, adakah yang memiliki tingkat kepentingan yang sama? Tuhan Allah, jika mengetahui bahwa Engkau adalah yang paling penting untuk hidup yang kekal, mengapa saya hanya menggunakan begitu sedikit waktu mencari dan mengenal Engkau?

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan