Pedang Bermata Dua

“Pedang Roh, yaitu firman Allah" (Efesus 6:17).

Sebuah pedang yang ditempa dengan luar biasa dibuat terasa halus dan padat  sedang saya genggam di tangan saya yang kemudian saya tarik perlahan-lahan keluar dari sarung pelindungnya. Wow! Siapa pun yang membuat keindahan ini pasti tahu apa yang mereka lakukan. Kesempurnaan bobot dan keseimbangan, kerajinan yang sempurna hingga detail terkecil. Pantulan terang cahaya pagi dari ‘baja yang sangat halus, menyilaukan mata saya. Itu adalah karya seni yang luar biasa. Dengan hati-hati saya menyentuh tepi tajamnya, membayangkan betapa mudahnya pedang itu bisa mengiris menembus tulang keras dan tulang rawan. Bila menjadi orang yang cinta damai, maka saya tidak bisa membayangkan menggunakannya untuk tindakan berbahaya, meskipun saya bisa dengan mudah melihat alasan senjata itu dipilih pada perang jarak dekat. Untunglah, sekarang ini pedang itu hanya berada di pameran, upacara, atau pertunjukan.

Tapi tunggu, ada perang sedang terjadi-perang yang intens dan serius. Perju-I angan untuk kesetiaan Anda dan saya. Akankah Anda kembali kepada Yesus? Kecuali Anda mempertahankan pedang Anda dengan haik dan tetap mengasahnya setiap hari, maka Anda dalam bahaya kematian iman karena berkompromi. Pedang kebenaran pribadi Anda adalah senjata paling penting dalam peperangan B rohani. Mengetahui dan menghidupkan kebenaran di dalam Firman Tuhan sa-I ngat penting. Untuk bertahan dalam konflik, kita harus menghargai kebenaran.

Apakah masih ada yang benar-benar peduli tentang kebenaran? Dalam sebuah studi oleh Common Sense Media, hampir seperempat dari siswa sekolah menengah dan sekolah tinggi yang disurvei tidak berpikir bahwa memiliki catatan di handphone mereka adalah menyontek. Sepertiga menggunakannya selama ujian dan kuis. Kecurangan pada sumpah pernikahan, pengembalian pajak, kontrak pemerintah, dan sejenisnya tampaknya menjadi normal. Para ilmuwan memalsukan data. Karyawan mencuri dari majikan mereka. Mengutil adalah epidemi dan meningkatkan biaya barang untuk kita semua. Pencurian musik dan program lunak komputer menarik perhatian banyak media. Dunia ini dibanjiri kebohongan, penipuan, dan ketidakjujuran-semua dimulai dari kebohongan pertama di taman: “Kamu tidak akan mati” (Kej. 3:4).

Yesus datang untuk membebaskan kita dari tirani kebohongan, ketidakpercayaan, dan hubungan rusak yang dihasilkannya. Firman Allah, pedang roh, adalah kebenaran. Dia berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku“ (Yoh. 14:6). Orang Kristen seharusnya mencintai kebenaran, mempelajari kebenaran, menghafal kebenaran, dan menghidupkan kebenaran. Tanpa pedang yang tajam, kita tidak akan dapat memisahkan antara kebenaran dan kesalahan.


Tuhan, apakah pedang saya telah tumpul karena kurangnya perhatian? Bantulah saya untuk tetap tajam oleh menghabiskan waktu di dalam Firman-Mu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan