Buah Anggur

"Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku” (Matius 26:29).

Setiap tahun sekitar tanggal 22 Agustus ini kami pergi ke kebun anggur setempat untuk memilih buah anggur matang segar. Kelompok besar beri yang berwarna-warni dengan lapisan lilin dingin kelabu ini begitu cantik. Pada musim panas, aroma anggur matang begitu merasuk. Deretan tanaman merambat de-I ngan rapi berbaris dan melewati bukit dengan jenis mereka sendiri dan warna anggur masing-masing. Ratusan varietas anggur memiliki nama yang terdengar indah: Concord Jupiter, Valencia, Steuben, Marquis, Venus, Seneca, Sultana, Ca-tawbi—daftar ini masih berlanjut. Setiap musim panas ketika kami datang ke kebun anggur, kami mencoba buah beberapa jenis anggur untuk mendapatkan rasa anggur yang paling kami suka. Mungkin selera kami bisa berubah dari tahun lalu. Mungkin ada beberapa anggur varietas baru. Setelah beberapa musim jpanas, se-I karang kami kembali ke anggur steuben yang terfavorit. Kami menikmati warna : dan kemewahannya, rasa manis yang agak tajam.

Dengan gunting yang disediakan petani, hanya dibutuhkan beberapa menit iuntuk memotong satu tandan yang berat dan panjang, cukup untuk mengisi penuh beberapa tas belanjaan. Sekarang kami punya waktu untuk berlama-lama dan I mencoba lagi dan menikmati pemandangan di tanah pertanian yang subur.

K Yahg kami lakukan adalah menyimpan anggur sama di lemari es lalu memilihnya untuk disajikan dan dimakan. Selanjutnya kami mengambil hanya cu-: kup untuk satu kali makan, mencucinya, memetik anggur dari tandannya untuk [ membuang anggur yang membusuk, lalu memerasnya melalui saringan kerucut i ke dalam gelas dan ahhhhh, nikmat!

Rasa dan aroma jus segar tidak ada tandingannya. Sebelum kami tahu apa I yang menjadikan jus anggur segar setelah beberapa jam di lemari es, kami mem-j buat jus ekstra yang lain untuk digunakan kemudian. Tapi sangat mengecewa-I kan. Hanya beberapa jam kemudian jus itu berubah warna dan rasanya menjadi r hambar. Yang pasti, masih jus yang baik. Tapi setelah Anda menikmati jus anggur i segar yang baru diperas, tidak ada bandingannya.

E'.' Saya heran. Bagaimana anggur yang “baru dibuat” dengan sedçrhana menjadi | faktor utama dan menjadi minuman berkualitas yang keluar dari enam tempayan f dalam pesta perkawinan di Kana? Yang menjadi perbedaan besar adalah fakta r bahwa Sang Pencipta membuat jus ini dengan kualitas Eden, belum terjamah oleh È hama, penyakit, dan kelemahan genetik. Sekarang, itu adalah segelas jus anggur Eyang saya ingin coba.

Pencipta yang tak tertandingi, Engkau benar-benar menunggu hingga kami pu-if/afig dan Engkau akan minum segelas jus anggur bersama kami? Oh, betapa saya Windu untuk merayakannya dengan-Mu di pesta pernikahan itu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan