Bungkusan Amarah

Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal” (Yohanes 12:25).

Sebuah laporan dari Inggris mengklaim bahwa lebih 60.000 orang melukai diri B sendiri setiap tahun karena pembungkus makanan, dan di Amerika Serikat, Komisi Perlindungan Produk Konsumen menyatakan 2004 jenis plastik dikaitkan dengan 6.500 pasien ruang gawat darurat. Ternyata kemasan plastik modern tidak hanya membuat frustrasi itu bisa berbahaya untuk kesehatan Anda jika Anda menggunakan peralatan yang tidak tepat.

Satu cerita yang saya dengar baru-baru ini, seorang koboi dengan kasar berupaya membuka salah satu paket gelembung plastik untuk mengambil sikat gigi listrik di dalamnya. Dia tidak bisa merobek dengan tangan, sehingga ia menggunakan Anda dapat menebaknya giginya. Tidak berhasil juga. Anehnya, pisau bowie besarnya tidak juga berhasil membuka plastik itu, sehingga dalam ke-putusasaan dia beraksi dengan mengeluarkan senjata smith dan wesson-nya dan menembak bungkusan itu. Pastinya perkara bungkusan amarah. Kemarin saya mencoba untuk memasukkan kerupuk renyah ke sebuah paket. Menyegel pembungkus plastik dengan sangat ketat yang tahan sobekan, dan penyegelan panas itu begitu ketat sehingga saya tidak bisa membukanya. Tanpa gunting atau pisau, saya akan meremukkan kerupuk itu bila tidak berhasil membuka bungkusnya.

Banyak elektronik kecil mahal dikemas dalam pembungkus plastik yang dikenal dalam industri sebagai paket tiram. Sengaja dirancang agar sulit dibuka untuk mengurangi atau mencegah pencurian produk, dibutuhkan alat khusus untuk mengeluarkan yang Anda beli sehingga Anda dapat menggunakannya. Ya, pembuat paket sangat berhasil melindungi produk mereka.

Mari dan pikirkan berikut ini, Allah sendiri telah merancang beberapa kemasan makanan yang sulit atau hampir mustahil untuk dibuka. Kacang brazil; kenari hitam, dan kelapa, semuanya memerlukan alat khusus untuk mendapatkan yang di dalamnya (sekalipun alat-alat itu berupa bebatuan dengan berbagai ukuran). Pembungkus amarah, penyakit baru? Benarkah? Bukankah pembungkus amarah dan setiap amarah (seperti kemarahan di jalan, kemarahan komputer,atau kemarahan kerja) benar-benar gejala keegoisan-menginginkan apa yang I saya inginkan ketika saya menginginkannya dan akan di-“pos” jika saya tidak dapat memilikinya dengan cara saya? Untuk mengikuti Yesus berarti membuang kepentingan diri sendiri.(bacalah Yoh. 12:25).

Ajari saya cara-Mu, ya Tuhan, agar saya puas dengan apa yang saya miliki. Yakinkan saya lagi oleh janji-Mu, “Aku tidak akan pernah meninggalkan engkau dan tidak akan melupakan engkau.“ Terima kasih, Yesus.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan