Kotor, Najis, Menyedihkan, Hina, dan Menjijikkan

[Ayub] “Sesungguhnya, aku ini terlalu hina" (Ayub 39:37).[Yesaya] “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir" (Yesaya 6:5). [Paulus] “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?’’(Roma 7:24).

Apakah saya mendengar Anda berkata bahwa Anda harus membersihkan hidup Anda sebelum Anda bisa datang kepada Yesus? Bahwa Ia pasti tidak akan menyukai Anda karena kotoran yang menempel pada Anda? Karena itu bau kematian yang memuakkan yang menempel pada Anda, maka Anda harus menggosok diri Anda bersih terlebih dulu? Kemudian Anda bisa datang kepada Yesus? Apakah itu yang saya dengar Anda katakan?

Dengarlah dengan saksama, sahabatku. Reaksi selalu sama. Ayub, Yesaya, Paulus mereka semua memiliki perasaan yang sama. Anda dapat mendengar mereka dalam isak tangis. “Saya sangat keji, begitu menyedihkan, najis.” Masing-masing, dengan jalannya sendiri, telah bertemu dengan Dia yang suci. Bertemu dengan Dia yang mengagumkan dan mulia, hal itu membuat mereka mengakui keadaan mereka yang sebenarnya. Jika tokoh Alkitab yang hebat melihat diri mereka najis dan hina, tidakkah itu menempatkan kita semua dalam posisi yang sama? Jadi jika Anda melihat kondisi Anda sendiri keji, itu adalah berita baik. Karena, sekarang, pada akhirnya, Anda bisa datang kepada Yesus sebagaimana adanya. Yesus merindukan Anda berpaling kepada-Nya sebagaimana adanya. Bahkan, Dia adalah air yang memandikan kita sehingga kita dapat melangkah ke sana untuk pembersihan. Yesus adalah dokter yang menyembuhkan kebutaan kita dengan sentuhan penyembuhan-Nya, Seorang yang meletakkan jubah kebenaran-Nya pada bahu kita. Dialah yang melihat dengan penuh kasih pada mata kita dan berkata, “Selamat datang kembali. Saya senang Anda telah datang. Adalah baik bahwa Anda telah kembali kepada-Ku. “

Tidakkah Anda melihat bahwa semua hal yang kita lakukan untuk mencoba membuat diri kita layak kepada kekudusan sama sekali sia-sia-secara sederhana itu tidak berhasil? Semua orang suci yang pernah hidup memiliki kesadaran yang sama merasakan betapa hinanya mereka. Pengakuan memalukan yang menyayat hati dari bibir mereka. Dengan kesadaran Anda, Anda juga bergabung dengan mereka melihat terang kabar baik ini. Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, tapi yang keji, najis, orang berdosa tercela seperti Anda dan saya. Dia tidak mati bagi orang benar, tetapi bagi orang berdosa.

Oh Yesus, saya mengakui dosa-dosa saya. Saya adalah orang berdosa. Saya keji. Basuhlah saya, sehingga saya bisa menjadi bersih

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan