Dic Dic

"Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita"" (Roma 12:6).

Salah satu hewan peliharaan pertama saya yang saya miliki sebagai anak yang dibesarkan di Etiopia adalah dic dic. Setidaknya begitulah kita menyebutnya. Ketika kami tinggal di Etiopia barat di desa kecil Gimbie, beberapa warga desa setempat membawakan anak rusa kira-kira seukuran anjing kecil Yang membuat saya mengingatnya dengan baik adalah karena foto saya sedang duduk di rumput memberi makan antelop kecil dari sebuah botol. Yang terkecil dari semua antelop, dic dic, juga dikenal sebagai duiker semak atau duiker umum, lebih berat 20 pound dan tingginya sekitar 20 inci bila sudah dewasa. Diberikan nama Sylvicapra grimmia pada tahun 1758 oleh Carolus Linnaeus, spesies ini sekarang hampir 20 subspesies karena cakupan habitat yang luas dan sangat kecil, tidak melakukan perjalanan jauh seperti beberapa antelop lainnya.

Diperkirakan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources pada tahun 2008, populasi duiker umum mencapai jumlah jutaan. Artinya duiker berkembang dengan baik mungkin disebabkan beberapa faktor. Pertama, dengan ukurannya yang kecil, hewan ini tetap di bawah radar kucing besar dan pemburu lainnya. Sementara jantan kecil akan menghabiskan lebih banyak waktu berdiri untuk memerhatikan adanya bahaya, betina yang lebih besar akan tinggal di semak yang rimbun Antelop kecil hidup nyaman dekat ke desa atau di sekitar manusia. Duiker dan manusia menikmati hidup berdampingan secara damai. Bila duiker memiliki kemampuan untuk memakan apa saja, maka bisa berkelana cukup lama tanpa minum, sesuatu tidak bisa dilakukan antelop lain. Makhluk-makhluk ini akan mencari hampir semua sayuran-pucuk, batang, akar, dan buah. Juga memakan serangga, mamalia kecil, burung, katak, dan kadal, dan bisa memakan bangkai bila diperlukan. Kandungan air dari tanaman yang dimakannya akan menyediakan sebagian besar kebutuhan air baginya.

Selain kemampuannya menyamarkan dirinya dari penglihatan, maka dic dic tidak memiliki banyak perlindungan dari pemangsa. Hewan ini terlalu kecil untuk berlari cepat, dan panjang tanduk kecilnya hanya beberapa inci, sehingga hanya perlindungan yang sangat kecil. Tapi dic dic tidak khawatir menjadi yang terkecil dan terlemah. Sebaliknya, dic dic hanya menggunakan keterampilan dan adaptasi yang Allah telah berikan kepadanya. Bahkan, hewan kecil ini berkembang biak dan memiliki penyebaran yang paling luas dari antara antelop Afrika.

Tuhan yang menganugerahkan semua karunia dan kemampuan, bantulah saya untuk menggunakan karunia rohani yang telah Engkau berikan kepada saya untuk memperluas kerajaan-Mu di seluruh dunia.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan