Kambing

"Dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya” (Matius 25:33).

Kebanyakan makhluk pemanjat pohon bergantung pada cakar yang tajam untuk berpegangan, kaki pendek berotot, dan ekor panjang untuk keseimbangan. Atau, seperti saya, yang mungkin menggunakan tali dan pakaian bersambung. Jadi untuk melihat kambing berkaki panjang, berekor pendek, berkuku dapat memanjat pohon adalah tidak biasa, tapi saya telah menyaksikannya dengan mata saya sendiri. Di benua Afrika, di mana cabang pohon akasia dekat dengan tanah dan tumbuhan hijau langka, salah satu yang sering terlihat adalah kambing yang berada di cabang bahkan hampir di pucuk pohon. Dari kejauhan Anda akan berpikir, itu adalah kawanan tupai besar yang melompat dari cabang ke cabang. Percaya atau tidak, saya ingat saat mengamati seekor kambing dapat melompat pada dua pohon yang berdekatan. Seperti pendaki batu di antara dua bebatuan melakukan pendakian tegak, kambing menggunakan kaki depannya pada satu pohon dan kaki belakang di sisi lain naik 10 sampai 15 kaki untuk mencapai sumber makanan. Tidak diragukan lagi, Anda bisa menemukan kambing di tebing curam berbatu, gesit melompat dari satu tumpuan kecil ke tumpuan lain.

Sebagai salah satu hewan peliharaan paling mula-mula, kambing dapat dilatih membawa beban, dan menghasilkan susu dan daging bagi manusia untuk dimakan. Kotoran kambing dapat digunakan sebagai bahan bakar dan pupuk, serta tenunan bulunya untuk tekstil dan kain sangat baik. Kulit hewan ini dapat dibuat menjadi kantong air yang kuat atau kantong anggur, tali kulit, dan barang kulit lainnya. Ahli bedah menggunakan irisan tipis ususnya untuk menjahit. Disebut catgut, itu tidak pernah berasal dari kucing melainkan ternak peliharaan. Tanduk kambing dapat dibuat menjadi alat musik dan sendok. Dan karena kambing termasuk hewan jinak dan sangat cerdas yang mudah dilatih, dan dapat mencari makan di tanah yang sangat tandus, maka kambing mudah dipelihara.

Sebagai binatang berkuku belah, kambing memiliki perut empat bilik dengan sebuah rumen. Kambing digolongkan lebih sebagai hewan penjelajah daripada hewan gembalaan. Dengan demikian, kambing lebih suka memakan rumput semak dan gulma daripada merumput di lapangan rumput. Reputasinya untuk memakan hampir segala sesuatu berasal dari fakta bahwa, seperti bayi manusia, kambing mengeksplorasi sesuatu dengan mulutnya.

Kambing sering muncul dalam Alkitab sebagai kawanan hewan, sebagai makanan, sebagai sumber kain, sebagai persembahan kurban penghapus dosa, sebagai simbol bangsa dalam nubuatan, dan sebagai simbol mereka yang Yesus tidak kenal saat Dia memisahkan yang diselamatkan dari yang hilang.

Pencipta kambing multifungsi, terima kasih untuk pemberian-Mu bagi makhluk yang melayani dengan murah hati. Biarlah saya belajar untuk melayani orang lain sebagaimana yang kambing lakukan.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan