Humus

"Juga ia mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung dan di tanah yang subur, karena ia suka pada pertanian" (2 Tawarikh 26:10).

Allah Pencipta peduli pada setiap detail ciptaan-Nya. Anda mungkin berpikir bahwa lumpur atau tanah hanyalah apa yang akhirnya berubah menjadi-semacam tumpukan sampah dunia-dan Tuhan tidak perlu merepotkan diri dengan itu. Bayangkan, ketika sesuatu mati, bahkan mobil, itu segera akan didaur ulang, kembali ke tanah sebagai partikel kecil yang bercampur dengan lapisan tanah. Itu mungkin memakan waktu, tetapi bahkan batuan padat pecah menjadi pasir, kemudian menjadi lumpur, dan akhirnya menjadi tanah. Ketika makhluk hidup membusuk, makhluk yang lebih kecil dan lebih kecil memakannya dan mendaur ulang. Akhirnya materi organik menjadi hal istimewa yang disebut bahan organik alami (ilmuwan tanah atau ahli geokimia menyebutnya NOM). Kebanyakan NOM terdiri dari zat humus. Jadi apakah itu dan mengapa begitu penting?

International Humic Substances Society (semacam organisasi, dengan anggotanya sebagian besar dari negara-negara maju di dunia) bahkan memiliki kesulitan untuk menentukan apa zat humus itu. Mereka menggambarkannya terdiri dari molekul organik yang sangat besar, sangat kompleks, sangat stabil sebagai hasil pembusukan secara biologis. Molekul-molekul besar cenderung berwarna cokelat ke hitam-hitaman, massa atomnya bervariasi dari 200 sampai 20.000 unit massa atom, dan umumnya adalah hasil penguraian hewan dan produk tanaman seperti lignin, kutin, lilin, tanin, resin, selulosa, dan gula lainnya seperti protein dan lemak. Molekul komponen ini bercampur dengan cara yang berbeda untuk membuat susunan kreatif liar dari NOM kompleks. Sampai saat ini, molekul telah menolak segala upaya untuk mengkristalnya, sehingga kita tidak dapat menentukan struktur molekulnya dengan kristalografi sinar-X, metode normal menganalisis senyawa. Jadi apakah yang baik dari senyawa kecokelatan ini yang merupakan kompos?

Masih banyak ketidakpastian, tetapi humus penting untuk menahan air, penahan pH tanah, menangkap mineral tanah untuk menjaganya tersaring ke lapisan tanah yang lebih dalam, meningkatkan kualitas tanah untuk digunakan, dan menyediakan “makanan” untuk beberapa bakteri tanah. Seperti Raja Uzia yang baik (2 Taw. 26:9,10), petani tahu tampilan dan komposisi tanah yang baik walaupun hanya Tuhan yang tahu susunan kimianya dan bagaimana Dia telah merancangnya untuk bekerja.

Tuhan dan perancang ajaibnya zat mega molekul humus, ajarlah kami menjadi penatalayan tanah yang lebih baik bahkan ketika kami belajar tentang karunia-karunia yang Engkau telah diberikan kepada kami.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan