Gardenia

Domba yang lain haruslah kauolah pada waktu senja; sama seperti korban sajian dan korban curahannya pada waktu pagi harus engkau mengolahnya sebagai persembahan yang harum, suatu korban api-apian bagi TUHAN” (Keluaran 29:41).

Apakah penciuman Anda lebih suka kepada bunga tertentu? Atau apakah Anda memilihnya dengan sentuhan? Saya rasa, kebanyakan dari kita akan memilih bunga karena penglihatan. Siapakah yang tidak merespons dengan senang hati untuk taman bunga warna-warni yang dirancang dengan baik? Gardenia, bagaimanapun, bunga yang daya tarik terbesarnya adalah aroma menyenangkan yang kuat. Hal yang paling penting bagi dua ibu dalam hidup saya adalah tertarik pada gardenia dan senang menanam tanaman yang suka tanah mengandung asam ini dalam kebun mereka. Keharuman gardenia yang memabukkan ini memesona ibu saya dan ibu istri saya.

Gardenia disebut untuk menghormati Alexander Garden, seorang ahli bedah yang tinggal di Charlestown, Carolina Selatan, sebelum perang revolusi. Sebagai seorang naturalis dengan ketertarikan pada tumbuhan dan hewan, maka Dr. Garden dengan teratur mengumpulkan spesimen berbagai jenis dan mengirimnya kepada temannya Carolus Linnaeus, taksonomis yang paling terkenal (ahli biologi yang mengkhususkan diri dalam klasifikasi dan penamaan organisme). Dalam rasa syukur, Linnaeus memberikan nama bunga harum dari anggota keluarga kopi dengan awalan "garden." Daun gardenia kasar dan berwarna hijau gelap dan selalu hijau, memberikan latar belakang yang menyenangkan terhadap bunga putih terang dengan lima kelopak atau lebih. Genus gardenia memiliki 142 spesies. Beberapa bunga memiliki sedikit warna kuning di tengahnya, tetapi sebagian besar berwarna putih bersih dan aroma yang menyenangkan, itulah sebabnya sering digunakan di karangan bunga pengantin.

Berbicara tentang aroma yang menyenangkan, Alkitab berulang kali menjelaskan bahwa Allah tertarik kepada “aroma harum” kurban bakaran umat-Nya di atas mezbah. Saya bisa mengerti aroma harum dupa yang merupakan bagian pelayanan ini. Tetapi hewan yang dibakar? Harum? Ketika dilakukan dengan benar, kurban Perjanjian Lama menggambarkan kengerian kematian, khususnya kema-tian yang tidak bersalah yang merupakan konsekuensi alami dosa. Ibadah kurban menuntut orang berdosa untuk membunuh binatang yang tidak bersalah sebagai -gambaran dari apa yang akan datang—gambaran kematian Kristus di kayu salib. Sekarang dosa saya, sekali lagi, menancapkan paku dengan kejam ke tangan yang tidak berdosa dan kaki yang gemetar. Herannya bahwa pengakuan saya atas pemberian yang tidak terkira ini, ucapan terima kasih saya, dan penerimaan saya, adalah aroma yang menyenangkan bagi Tuhan. Sebaliknya, penolakan saya, ketidakpedulian saya, dan tidak tahu berterima kasih saya atas karunia kasih dan hidup yang tak terkaitkan, itu adalah bau busuk bagi penciuman-Nya.

Tuhan, biarlah kiranya aroma syukur saya yang mendalam dan penerimaan utas karunia hidup menjadi aroma yang menyenangkan bagi-Mu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan