Ramalan Cuaca

"Tetapi jawab Yesus: 'Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah'" (Matius 16: 2).

     Cuaca seperti apakah besok? Bagaimana dengan tiga atau lima hari yang akan datang? Apakah kita akan dapat menikmati pernikahan di taman? Bagaimana dengan perkemahan di akhir pekan depan? Apakah itu menjadi "pengalaman akhir pekan duduk di tenda yang bocor" atau akan menjadi akhir pekan yang menyenangkan yaitu mendaki dan mengamati burung-burung? Ramalan cuaca modern bergantung pada banyak metode "analog" Di masa lalu, cuaca cerah di lanjutkan dengan langit yang merah di sore hari. Jadi dengan menggunakan pola masa lalu kita, kita berpikir bahwa jika kita melihat langit merah sore ini maka kita akan memiliki cuaca yang cerah besok. Orang-orang masih menggunakan metode analog saat ini.
    Tetapi gantinya hanya melihat warna langit, kita mengambil ribuan pertimbangan faktor lainnya. Metode ini baik tetapi kenyataannya bahwa tidak ada dua hari yang sama dari semua ribuan faktor lain yang berperan. Metode lain datang dengan banyak istilah, seperti persistensi, gejala, klimatologi, dan prediksi cuaca numerik (NWP). Secara singkat, metode persentasi menyatakan bahwa cuaca yang kita miliki hari ini kemungkinan akan dilanjutkan besok. Kecuali karena angin kencang atau perubahan lainnya, maka cara ini cukup baik.
    Metode gejala adalah melihat arah dan kecepatan angin untuk menunjukkan apa yang terjadi 50 km di sebelah barat yang kemudian akan tiba di sini dalam beberapa jam. Metode klimatologi secara sederhana merata-ratakan apa yang terjadi saat ini dan selama 100 tahun terakhir atau lebih. Metode terbaik adalah metode NWP. Metode ini menggunakan data sekarang ini dari ribuan stasiun cuaca di seluruh dunia yang menganalisis suhu, kelembapan, angin, tekanan udara, suhu air, arus, awan, dan banyak lagi. Data berasal dari permukaan dan dari ketinggian yang berbeda dan kedalaman laut.
    Semua angka masuk ke superkomputer raksasa yang mengolahnya menggunakan rumus matematika, dan keluarlah ramalan cuaca. Tetapi karena hilangnya data dan kelemahan dalam asumsi dan pemahaman matematika, prakiraan masih belum sepenuhnya dapat diandalkan. Dalam upaya untuk memperoleh lebih banyak ketergantungan umat-Nya pada Tuhan, Nabi Samuel berdoa supaya hujan datang selama panen gandum, saat hujan tidak pernah terdengar berdasarkan metode klimatologi. Hujan turun pada hari yang sama, dan semua orang berdiri mengagumi Tuhan (lihat 1 Samuel 12: 17, 18).
    Tuhan, kami mengakui bahwa Engkau mengendalikan cuaca. Itu terjadi seperti yang Engkau katakan. Jika dibutuhkan, gunakanlah untuk mengajar kami bergantung sepenuhnya pada-Mu. Tenangkan badai dalam hati kami, “Diam, tenanglah!”

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan