Pendalaman

      "Ketika memanjakan selera mereka untuk anggur dan sementara berada pada rangsangan yang menggairahkan, pertimbangan mereka diredupkan, dan mereka tidak bisa melihat perbedaan amaran yang suci dan biasa. Bertentangan dengan petunjuk Allah yang jelas, mereka Nadab dan Abihu menolak Dia oleh mempersembahkan api yang biasa bukan api suci. Allah menemui mereka dengan murka-Nya: api keluar dari hadapanNya dan menghancurkan mereka."Ellen G. White, Testimoniaes to the church, jld.-3, hlm. 295.

      "Biarlah anak-anak dan orang muda belajar dari Kitab Suci bagaimana Allah menghormati pekerjaan sehari-hari para pekerja... Biarlah mereka membaca.... Tentang wanita yang bijaksana dilukiskan dalam buku Amsal, yang mencari bulu domba dan rami dan senang bekerja dengan tangannya.: yang menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. yang ‘ditanaminya kebun anggur,dan menguatkan lengannya yang ‘memberikan tangannya kepada yang tertindas; mengulurkan tangannya kepada yang miskin," yang ‘mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.’ Amsal 31:13, 15, RV; 31:16, 17, 20. 27." - Ellen G. White, Membina pendidikan Sejati, hlm. 202. Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:

l. Mengapa pantangan sepenuhnya terhadap alkohol adalah satu-satunya pilihan yang tepat? Bagaimanapun juga, apakah kemungkinan yang baik dapat muncul dari penggunaan alkohol jenis apa saja? Di sisi yang lain, pikirkan tentang semua kerusakan yang sering disebabkan alkohol!.

2. Pikirkan lagi ide bahwa meskipun kita mempunyai lebih banyak pengetahuan, tidak serta-merta kita memiliki lebih banyak hikmat. Dengan cara apakah pengetahuan tanpa hikmat bisa lebih berbahaya daripada kurangnya pengetahuan tanpa hikmat? Apa sajakah contoh-contoh terkini yang bisa kita lihat betapa merusaknya pengetahuan tanpa hikmat?

3. Tinjau kembali karakteristik-karakteristik “wanita saleh.”Bagaimanakah prinsip-prinsip di balik yang terungkap dalam situasi yang khusus ini diterapkan kepada orang-orang percaya, apa pun jenis kelamin mereka atau status pernikahan, atau usia? 4. Kitab Amsal dipenuhi dengan hikmat praktis. Ini seharusnya menyalakan kepada kita bahwa agama kita, dengan semua teologinya dan dimensi-dimensi rohaninya, memiliki sisi yang sangat praktis. Bagaimanakah kita bisa memastikan bahwa kita tidak mengabai- kan aspek~aspek praktis iman sebagaimana kita berusaha untuk memenuhi dimensi-dimensi teologis dan rohani dari Allah.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan