Buku Penuntun bagi Orang Miskin

    Bacalah   Amsal 29:13. Apakah yang sedang dibicarakan di sini?

    Orang miskin dan orang kaya adalah sederajat (Ams. 29:13). Gambaran cahaya yang digunakan dalam amsal ini menempatkan, masalah ini dalam perspektif penciptaan. Baik orang kaya dan orang miskin menikmati karunia kehidupan, dan matahari bersinar bagi keduanya. Sebagaimana orang kaya telah diamarkan bagaimana mereka memperlakukan orang miskin, orang miskin bahkan harus mencintai para penindas mereka, yang mungkin dalam beberapa kasus boleh jadi adalah orang kaya (Mat. 5:44, 45).

            Apakah pekabaran Amsal 28:3?
      Orang miskin mempunyai tugas yang sama sebagaimana orang kaya (Ams 28:3). Kemiskinan seharusnya tidak menjadi alasan untuk kejahatan. Kenyataan bahwa Anda mungkin telah ditindas serta-merta tidak memberikan kepada Anda izin untuk menindas orang lain. Perumpamaan Yesus tentang hamba yang tidak mengenal ampun yang menindas orang yang lebih miskin dari dirinya menunjukkan bahwa tindakan ini, meskipun tidak diharapkan oleh pihak si miskin (yang mungkin berpikir akan lebih bersimpati kepada orang miskin lainnya), bukanlah luar biasa (Mat. 18:22-35). Dalam Amsal, 28:3, gambaran hujan, yang biasanya adalah berkat, ternyata berubah menjadi semburan air yang merusak; gambaran ini mengilustrasikan kelainan perilaku dan kekecewaan yang hal itu timbulkan.

           Apakah pekabaran Amsal 28:6?

    Orang miskin yang benar lebih baik daripada orang miskin yang jahat (Ams 28:6). Menurut hikmat tradisional, orang benar tidak seharusnya menjadi miskin, karena kemiskinan diduga hukuman yang adil bagi orang malas (Ams.24:34). Namun, kenyataan hidup lebih sulit lagi. orang miskin mungkin menjadi korban ketidakadilan atau keadaan keadaan di luar kendali mereka. Hal ini sering terjadi. Namun demikian, skala nilai yang dipertahankan oleh kitab Amsal adalah jelas dan terang. Kebenaran lebih penting daripada kekayaan, dan kesuksesan bukanlah sebuah indikator yang mudah dan aman bagi kebenaran.

       Apakah yang dapat kita lakukan ketika tergoda untuk mengkompromikan nilai-nilai kita guna keuntungan materi? Bagaimanakah kita bisa melindungi diri kita sendiri oleh melakukan sesuatu seperti ini, yang lebih mudah untuk melakukannya daripada yang kita sadari?

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan