Musuh Seperti Teman 

Bacalah Amsal 26:17-23. Pada garis-garis di bawah ini, ringkaskan apakah yang dikatakan?


    Amsal, kembali, berbicara tentang kuasa perkataan. kali ini berkaitan dengan kerugian yang disebabkan oleh fitnah dan perselisihan. Mereka yang memfitnah musuh Anda di hadapan Anda, untuk membuat Anda berpikir mereka ada di pihak Anda, benar-benar seperti “arang.” Mereka memberi makan perselisihan dan memimpin Anda ke dalam api permasalahan yang lebih banyak (ayal 21).

     Demikian juga “bibir manis,” yang terdengar begitu fasih, dapat menyembunyikan “hal yang jahat” (ayat 23). Para politisi yang ingin terpilih, para penjual yang ingin menjual barang dagangannya, para playboy yang ingin merayu seorang wanita, semua mereka mengetahui kekuatan kefasihan.

    Pelajaran dari ayat ini adalah bahwa kita harus curiga terhadap pembicaraan yang bagus. Kata-kata bisa berbahaya justru karena kata-kata itu bagus. Beberapa orang adalah pembicara yang sangat bagus; kata-kata dapar terdengar begitu meyakinkan, begitu tulus, dan begitu peduli, sementara di dalam, suatu yang sangat berbeda terjadi. Meskipun kita semua telah menjadi korban dari orang-orang seperti ini, siapa yang, pada satu saat tidak merasa bersalah oleh melakukan hal yang sama: mengatakan sesuatu kepada seseorang tetapi berpikir atau merasakan sesuatu yang sungguh sangat berbeda? Amsal, di sini, berbicara keras menentang penipuan ini.

     "Segala sesuatu yang orang-orang Kristen lakukan harus sejelas sinar matahari. Kebenaran adalah dari Allah; penipuan dalam diri setiap orang dengan bentuknya yang beragam, adalah dari Setan.... Bukanlah sesuatu yang ringan atau sebuah hal yang mudah untuk menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya. Kita tidak dapat menyatakan kebenaran kecuali kita mengetahui kebenaran, dan berapa sering opini yang terbentuk sebelumnya, prasangka mental, pengetahuan yang tidak sempurna, kesalahan penilaian, mencegah sebuah pemahaman yang benar akan hal-hal yang hurus kita lakukan! Kita tidak; bisa berbicara kebenaran kecuali pikiran kita terus dibimbing oleh-Nya yang adalah kebenaran."Ellen G. White, Reflecting Christ, hlm, 71.

Seberapa terbuka dan transparankah Anda dalam hal yang Anda katakan? Berapa banyakkah yang tidak terkait, jika ada, antara perkataan Anda dan pemikiran Anda? Apakah Anda sungguh-sungguh berpikir bahwa bermuka dua seperti itu dapat dipertahankan tanpa batas

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan