Kicauan Nyaring Si Tubuh Mungil 

"Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami" (2 Samuel 7:22). 

     Marilah berjalan bersama saya pada pagi musim semi. Kicauan burrung-burung mengisi udara. Saya sebut “kicauan” karena telinga saya tidak terbiasa mendengarnya dan mengingatkan saya pada sebuah orkestra-dengan banyak suara yang tidak harmonis atau melodi yang tak teratur. Kita suka mendengarkan ketika kita berada di satu wilayah di mana sejenis burung penyanyi berkicau teratur berulang kali dan semakin lama semakin keras, dan kemudian memudar sementara kita melanjutkan ke tempat burung yang lain. 
     Kadang-kadang saya memiliki kesempatan pergi ke alam bersama "birder" yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kicauan burung. Tanpa harus melihat burung, teman saya bisa mengidentifikasikan berbagai spesies burung, mengenali burung tertentu yang sedang terbang walau dengan kicauan yang tidak teratur. Seperti seorang pemimpin orkestra yang berpengalaman tahu setiap suara instrumen dalam orkestra dan dapat mendengar apakah tiap-tiap instrumen bermain dengan benar, “birder” yang baik dapat mendengar kicauan burung langka sekalipun bahkan ketika suaranya bercampur aduk dengan berbagai suara burung lain di pagi hari. 
     Saya belajar mengenali jenis burung dari suaranya, yaitu burung gelatik. Saya mendengar suaranya yang nyaring, dari kejauhan terdengar jenis melodinya sebelum saya melihat tubuh mungilnya bertengger di satu cabang taman semak dengan kesombongan yang bergetar, bernyayi dengan riang. Ketika akhirnya saya melihat burung cokelat kecil dengan paruh relatif panjang melengkung dan ekor terbalik itu membandingkan dengan kicauan kerasnya yang memenuhi udara, saya bertanya-tanya bagaimana tubuh mungil itu dapat memompa udara musik yang energik keluar begitu banyak dari kerongkongan. 
     Burung itu bertengger di cabang dan menyanyikan lagunya beberapa kali sebelum bergerak cepat ke tempat lain untuk mengulangi nyanyian yang menyenagkan. Kemudian saya temukan bahwa Indian Chippewa memberikan nama burung kecil ini O-duna-missug-ud-da-weshi, yang berarti “suara besar untuk seukurannya.” Sangat tepat! Bahkan burung jantannya bisa menyanyikan lagu dalam kicauan sementara terbang dan setelah mendarat kicauannya diteruskan. Dan pengulangannya menakjubkan. Jenis burung ini sering menyanyi lagu tiga atau empat kali setiap menit, terkadang bahkan lebih. Saya ingin hidup sama energik dan semangatnya saat saya memuji sang Pencipta. Ketika burung jantan membawa cacing ke sarang bagi anak burung kecil, ia sering menyanyikan lagunya tanpa menjatuhkan sepotong cacing. Nyanyiannya tak putus, energik dan nyaring. Sebuah pola bagi pujian saya kepada Tuhan! 
      Tuhan, apa yang bisa saya pelajari dari makhluk ciptaan-Mu dengan membuka telinga dan dengan hati-hati mengamati kerajinan dan sukacitanya? Ajarkanlah saya jalan-Mu.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan