Hisop

“Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!” (Mazmur 51:9).

   Raja Salomo adalah orang paling bijaksana yang pernah hidup. Kitab 1 Raja-Raja 4 menunjukkan bahwa ia memiliki pengetahuan yang kaya tentang sejarah alam dan menyampaikan pelajaran tentang tumbuhan dan hewan. Salah satu yang diajarkannya adalah hisop. Saya sangat yakin bahwa pelajaran itu menarik, terdengar fantastis bagai rekaman 3-D yang diarsipkan di pusat audio visual surgawi. Saya berharap suatu hari nanti akan mendengarkan gambaran Salomo tentang tumbuhan herbal ini.

    Sebuah genus dengan lusinan spesies asli berasal dari Mediterania hingga ke Asia Tengah, Hyssopus telah dibudidayakan selama ribuan tahun. Mungkin jenis paling penting dari genus Hyssopas officinalis adalah tumbuhan setinggi lutut yang cenderung berwarna hijau terang, lurus, umumnya tidak bercabang, batang muncul pada permukaan tanah. Aroma tanaman ini seperti aroma mint. Ketika berbunga, cabang-cabangnya panjang dan lurus berwarna biru muda, kadang-kadang merah muda, jarang ada yang putih, dan paling sering bunganya berwarna biru ungu. Para peternak lebah senang menempatkan lebah mereka dekat hisop untuk mendapatkan madu berwarna keemasan dengan aromatik yang kaya rasa dan sangat mahal. Biasanya mereka menanam hisop untuk memanen batangnya pada saat musim bunga dan menggunakannya sebagai ramuan segar untuk dimasak atau untuk mengekstrak minyak esensial membuat parfum, sabun, krim, dan bahan kosmetik lainnya. Lebih sering batangnya dikeringkan dan kemudian dicincang halus yang digunakan untuk dimasak sebagai bumbu, penyedap, dan sebagai seduhan berasa mint, atau bahan untuk obat herbal.

    Alkitab memiliki banyak referensi untuk hisop, meskipun kita tidak tahu hisop manakah yang dimaksudkan. Banyak tanaman selain genus Hyssopas yang menggunakan nama umum hisop. Dalam kebanyakan ayat-ayat, Alkitab menghubungkan tanaman ini untuk pembersihan dalam upacara ritual di mana salah satunya dengan mencelupkan tanaman ini lalu digunakan memercikkan darah atau untuk menandai-yang semuanya mengarah kepada lambang darah Yesus yang membersihkan. Dan saat di salib, Yesus menumpahkan darah kehidupanNya bagi kita; demikian juga seseorang menggunakan batang hisop yang lurus dicelupkan ke dalam cuka lalu diberikan ke bibir Yesus yang sedang sekarat.

    Tidak diragukan lagi, hisop memiliki sejarah yang panjang dan penting. Mari dan pikirkanlah, akankah Pencipta tanaman yang luar biasa ini suatu hari akan memberikan penjelasan tentang sejarah hisop? Saya ingin berada di sana untuk mendengarnya dari bibir-Nya sendiri.

    Tuhan, terima kasih telah menciptakan jutaan tumbuhan dan hewan yang berguna dan menarik. Biarlah saya menghormati dan memuliakan Engkau dengan cara merawat mereka dan menggunakannya untuk melayani orang lain

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan