Di Balik Topeng

UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: AMS. 25:2, 3; 26:11, 12; 1 KOR. 1:20, 21; AMS. 26:13-16; 27:5, 6.

AYAT HAFALAN: “Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar?” (Amsal 25:6).

    Di balik ular yang menyilaukan, yang mengucapkan kata-kata manis dan yang tampaknya begitu peduli dengan kebahagiaan Hawa, bersembunyi musuh yang merencanakan kematiannya (Kej. 3:1-6). Menyamar sebagai “malaikat terang.” Setan menyiapkan jebakan yang paling berbahaya bagi manusia. (1 Kor 1l:l4). Bahkan lebih berbahaya dan sangat menipu adalah membohongi diri; ketika kita mengaku menjadi apa yang sebenarnya tidak demikian, kita akhirnya menipu orang lain dan bahkan diri sendiri.

    Ada berbagai cara untuk menipu. Salah satu yang paling umum adalah melalui bahasa. Beberapa amsal pekan ini berurusan dengan kata-kata, kata-kata dusta, kata-kata sanjungan. kala-kala manis yang menggunakan suara yang bagus dan sentimen yang indah untuk menutupi pikiran dan niat jelek. Kita perlu berhati-hati bukan hanya tentang apa yang kita ucapkan kepada orang lain, tetapi juga tentang bagaimana kita mengartikan apa yang orang lain sampaikan kepada kita. Mungkin pekabaran pekan ini dapat disimpulkan seperti ini: “Lihat Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati” (Mat. 10:16).

*Pelarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 7 Maret.

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan