Merampok Orang Miskin

Bacalah Amsal 22:22, 23; 23:10. Apakah yang diamarkan kepada kita disana?

     Meskipun mencuri itu selalu salah, larangan ini menyangkut mencuri orang miskin dan yang tertindas, yang paling mudah diserang. Mereka benar-benar tidak berdaya, dan oleh karena itu mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan perhatian Allah yang khusus (Kel. 22:21-27). Kasus Daud, yang membunuh Uria untuk mencuri istrinya, dan perumpamaan Natan tentang domba betina (2 Sam. 12:1-4), memenuhi pikiran. Merampok orang miskin bukan saja sebuah tindakan kriminal: itu adalah dosa "melawan TUHAN" (2 Sam. 12:13). Mengambil dari seseorang yang memiliki lebih sedikit daripada apa yang engkau miliki adalah lebih buruk daripada mencuri; itu juga sebuah tindakan pengecut. Apakah pencuri-pencuri ini mengira bahwa Allah tidak melihat tindakan-tindakan mereka?
    Sesungguhnya, Amsal 22:23 menyiratkan bahwa jika seorang pencuri orang hasil lolos tanpa hukuman dari manusia, Allah akan membalas. penyebutan penebus, Goel(Ams 23:11), mungkin bahkan menyinggung kepada skenario Ilahi pada penghakiman akhir zaman (Ayb. 19:25).

    Jadi, amaran ini, bersama dengan yang lain dalam Alkitab, berbicara menentang mereka yang tertarik hanya pada "keuntungan" yang langsung dari tindakan-tindakan mereka, dan bukan pada hasil jangka panjang. Mereka mengambil harta dan memperbesar kepemilikan mereka dengan mengorbankan orang lain, dan mereka mau menipu dan membunuh untuk tujuan itu. Mereka boleh menikmatinya sekarang, namun mereka akan membayarnya nanti. Alasan ini tidak hanya mencegah seorang pencuri; itu juga harus menunjukkan bahwa nilai-nilai etika kita terkait kepada kedaulatan Allah.

     Di Inggris beberapa ateis memiliki slogan seperti ini yang ditempatkan pada bus-bus kota: “Kemungkinan besar tidak ada Allah. Sekarang berhentilah khawatir dan nikmatilah hidupmu." Meskipun banyak jawaban yang bisa diberikan seseorang untuk menanggapinya, pikirkanlah yang satu ini: Jika tidak ada Allah, maka mereka yang mencuri dari orang miskin, berhasil melepaskan diri dengan itu, benar-benar tidak perlu khawatir tentang itu. Sesungguhnya, semua mereka yang telah melakukan kejahatan besar dan tampaknya telah berhasil melepaskan diri dengan itu akan, pada kenyataannya, benar-benar telah lolos dengan itu. Bagaimanakah seharusnya iman dalam Allah dan dalam janji-janji-Nya bahwa penghukuman menolong memberikan kepada kita beberapa ketenangan pikiran mengenai semua ketidakadilan yang kita lihat di dalam dunia sekarang?
 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan