Kata-kata, Kembali 

Bacalah Amsal 18. Meskipun tema yang berbeda dihadirkan di sini, fokus pada apa yang pasal ini katakan tentang perkataan kita. Konsep-konsep penting apakah dihadirkan di sini tentang apa yang kita lakukan atau katakan?


     Kita lagi-lagi berhadapan dengan realitas dan kuasa kata-kata; dalam hal ini kita melihat bagaimana orang-orang bodoh menggunakan mulut mereka untuk menghancurkan diri mereka sendiri. Ayat 13 khususnya memberi pencerahan. Betapa mudahnya untuk berbicara sebelum mendengarkan dengan hati-hati dan mempertajam apa yang telah disampaikan kepada kita. Memang saat berdiam adalah jawaban yang terbaik.

Bacalah Amsal 18:4. Mengapa kata-kata orang berhikmat seperti air yang dalam?
     Gambaran “air yang dalam” digunakan secara positif dalam kitab Amsal untuk menggambarkan hikmat (Ams. 20:5). Ini menyampaikan gagasan berdiam, dan juga kedalaman serta kekayaan. Orang bijak tidaklah dangkal. Mereka menarik kata-kata mereka dari kedalaman refleksi dan pengalaman pribadi. Siapakah yang kadang-kadang tidak mengagumi pemikiran yang mendalam dan wawasan dari mereka yang dengan jelas memiliki hikmat dan pengetahuan?

Bacalah Amsal 18:21. Apakah artinya?
     Amsal kembali menyatakan kepada kita apa yang seharusnya kita sudah tahu: Kata-kata kita begitu berkuasa, dan kata-kata bisa menjadi kekuatan untuk yang baik atau yang jahat, bahkan kehidupan dan kematian. Maka, kita perlu sangat berhati-hati dengan bagaimana kita menggunakan alat yang luar biasa ini.

    Pikirkan ketika perkataan seseorang lelah menyakiti Anda dalam cara yang mengerikan. Apakah yang hal itu seharusnya ajarkan kepada Anda tentang betapa berkuasanya kata-kata? Apakah yang seharusnya hal itu ajarkan kepada Anda tentang bagaimana Anda perlu berhati-hati dengan yang Anda katakan?

0 komentar :

Post a Comment

 
RENUNGAN GMAHK © 2016. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top
close
Banner iklan